“Setelah melalui fase vegetatif tanaman padi tidak terlalu banyak membutuhkan air, berbagai edukasi diberikan pada petani agar sampai akhir Juni semua harus sudah melakukan penanaman,” jelasnya.
Untuk antisipasi lebih cepat, sudah dilakukan penyuluh pertanian di wilayah selatan yang menjadi langganan terjadinya kekeringan, karena banyak sawah tadah hujan, terlebih perkiraan BMKG musim kemarau tahun ini akan lebih lama.
Sedangkan upaya lain dengan melakukan berbagai langkah ansitipatif meski terjadinya El Nino atau musim kemarau panjang baru perkiraan karena beberapa hari terakhir masih turun hujan di sejumlah wilayah di Cianjur termasuk di wilayah selatan.
“Harapan kami sama dengan petani, kemarau panjang tidak terjadi, namun berbagai upaya antisipasi sudah dilakukan agar 52 ribu hektar lahan pertanian tetap menghasilkan produksi padi secara maksimal,” tandasnya. (Red)