Temui Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil Bantah Bicarakan Pilpres 2024

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada akhir pekan lalu. Meski begitu, dia memastikan tidak ada pembicaraan politik dalam pertemuan itu.

Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo masuk ke dalam bursa calon presiden 2024, dari hasil survei Indikator Politik Indonesia. Dari 1.200 responden, dalam survei itu elektabilitas Ridwan Kamil 7,6 persen. Dia menempati posisi kelima dalam survei capres 2024.

Dalam elektabikitas hasil survei itu juga ada sejumlah nama tokoh politik yang lain. Sandiaga Uno 8,7 persen, Anies Baswedan 14,4 persen, Prabowo Subianto 16,8 persen dan Ganjar Pranowo elektabilitasnya sebesar 18,7 persen.

Baca Juga:  Jabar Catat 637.102 Pelanggaran Prokes, Ridwan Kamil: 90 Persen Perorangan

Ridwan Kamil mengatakan, kunjungan ke Jateng merupakan kegiatan dinas guna menemani istrinya, Atalia Praratya yang terpilih jadi ketua Pramuka Jabar. Atalia bertemu dengan istri Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh Supriyanti yang menjadi ketua Pramuka Jateng.

“Mereka melakukan rapat kerja. Secara struktural, gubernur sebagai ketua pembina pramuka. Di Jabar saya ketua pembinanya. Pembicaraannya 100 persen kepramukaan dan Covid-19,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (26/10/2020).

Baca Juga:  Pemprov Jabar Dukung Pelestarian Batik & Tenun Asli Indonesia

“Karena ada kesamaan geografis. Membahas long weekend, beliau (Ganjar) berpesan membantu menyisir pemudik asal Jateng di Jabar. Menjadi kesepahaman dengan Pak Kapolda kami akan melaksanakan pengetesan di jalan tol secara acak. Di luar itu tidak ada yang mengemuka, kami bersilaturahmi.,” ucap dia lagi.

Baca Juga:  Survei Capres 2024: Ridwan Kamil di Bawah Abdul Somad

Disinggung mengenai survei, Ridwan Kamil memandang bahwa hal itu merupakan hal biasa. Namun, ia memastikan pertemuan itu tidak membahas masalah hasil survei atau hal yang bersangkutan dengan Pilpres 2024.

“Survei mah setiap dua bulan berganti, ada naik ada turun itu bisasa. Kemarin betul, lebih karena kalau istri dilepas sendiri, kan bahaya. Jadi saya menemani, memastikan pembicaraan terkait kepramukaan berjalan baik. Tidak ada sedikitpun pembicaaran mengenai politik,” pungkasnya. (Yoy)