Soal Monumen Perjuangan Melawan Pandemi Covid-19, Ini Kata Budayawan

JABARNEWS | BANDUNG – Budayawan sekaligus dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Dian Hendrayana menanggapi terkait adanya Monumen Perjuangan Melawan Pandemi Covid-19.

Dia menilai Monumen Perjuangan Melawan Pandemi Covid-19 sebagai bukti bahwa tidak akan melupakan pengorbanan tenaga kesehatan.

Seperti diketahui Pemda Provinsi Jawa Barat berencana membangun monumen yang didedikasikan sebagai pengingat perjuangan tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, Kota Bandung.

Baca Juga: DPRD Jabar Minta Bank BJB Bantu Perekonomian Desa

Baca Juga: Ramalan Zodiak 9 November 2021: Ada yang Diam-diam Tertarik Dunia Film

Baca Juga:  Mengenal Ragam Manfaat Pohon Pule Bagi Kesehatan Tubuh

“Yang sering terjadi dalam kehidupan kita adalah kita kerap melupakan jejak, karena kita terlalu terperangah ke arah masa depan. Padahal masa depan berawal dari masa lalu. Proses dan perjuangan yang dengan susah payah dilakukan di masa lampau sering kali terabaikan,” kata Dian di Kota Bandung, Senin 8 November 2021.

Oleh karena itu, menurut Dian, monumen perjuangan ini akan selalu terpaut pada saudara yang mati syahid dalam peperangan melawan Covid-19.

Baca Juga: Hotel di Kabupaten Pangandaran Diwajibkan Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Baca Juga: Duh! Potensi Wisata di Kota Banjar Belum Tergarap Secara Maksimal, Ini Masalahnya

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Kalian Harus Banyak Berbuat Baik Aries

“Tenaga kesehatan yang tiap tetes peluhnya bertukar dengan degup kematian, sikap sosial yang memunculkan peradaban baru meskipun bersifat temporal, atau belajar disiplin dalam menghadapi dan menghindari kematian,” ungkapnya.

Dian menambahkan monumen perjuangan ini menjadi saksi bisu, bahwa masyarakat di Jabar pernah dihadapkan pada suasana dan situasi sulit yang telah memakan banyak nyawa.

“Hati, pikiran, lelembutan kita sejatinya telah diikat agar kita selalu ingat akan sebuah situasi dan masa-masa sulit atas munculnya Covid-19, melalui berdirinya monumen yang tegak dan menjulang ini,” sebut Dian.

Baca Juga:  Dihadapan Pemimpin Dunia COP26, Ridwan Kamil Paparkan 12 Strategi Pemulihan Citarum Harum

Dian juga menghubungkan berdirinya monumen ini dengan puisi berbahasa Sunda karya Saini KM yang menjadi relief Monumen Perjuangan Rakyat yang kita tahu ada di kawasan Dipatiukur.

Baca Juga: Inilah Beberapa Makanan Jangkrik yang Bergizi, Baik Untuk Hewan Peliharaan

Baca Juga: DPRD Kota Bogor Minta BPBD Siaga Penuh Hadapi Bencana

“Lebih pas lagi, jika disambungkan dengan puisi karya Saini KM yang terpatri di dinding Monju yang intinya memberi pesan kepada generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan” pungkasnya.***