Akhirnya, Kabupaten Cianjur Rekomendasikan Kenaikan UMK Sebesar 6,5 Persen

JABARNEWS | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur akhirnya merekomendasikan kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2022 sebesar 6,5 persen dari Rp 2.699.814 menjadi Rp 2.875.302 dan selanjutnya surat rekomendasi itu akan dilayangkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dipertimbangkan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Cianjur, Endan Hamdani di Cianjur Jumat, mengatakan Bupati Cianjur Herman Suherman mengeluarkan surat rekomendasi bernomor 561/8417/Disnakertrans, tentang UMK Cianjur 2022 yang direkomendasikan naik sebesar 6,5 persen.

“Keputusan ini berdasarkan faktor kondusifitas, jadi alasannya keamanan Cianjur, sehingga bupati merekomendasikan ke Gubernur Jabar, melalui Disnaker Provinsi terkait kenaikan UMK,” katanya.

Baca Juga:  Hewan Ternak Terpapar PMK di Garut Tembus 500 Ekor, Warga Diminta Lakukan Ini

Baca Juga: Vaksinasi Massal, Polres Purwakarta Targetkan 10 Ribu Dosis

Baca Juga: Kapolresta: Kami Akan Telusuri Proses Penyusunan DTKS di Kabupaten Cirebon

Keluarnya surat rekomendasi tersebut, disambut perwakilan buruh yang sempat beberapa kali menggelar aksi unjukrasa, sehingga melumpuhkan aktifitas di pusat kota Cianjur. Sebagian besar menyatakan sepakat untuk tidak lagi menggelar aksi unjukrasa di depan kantor bupati.

Baca Juga: USB YPKP Bersama Indonesia Soken Teken MoU Bidang Akademik dan Bisnis

Baca Juga:  Karena Ini, Kampus Unpad Dipatiukur dan Jatinangor Ditutup Selama 7 Hari

Baca Juga: Kabar dari Arab Saudi: Mulai 1 Desember, WNI Diizinkan Masuk Tanpa Karantina 14 Hari

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Cianjur Hendra Malik, mengatakan pihaknya menerima keputusan Pemkab Cianjur yang akhirnya mengabulkan keinginan mereka untuk menaikan UMK Cianjur 2022 sebesar 6,5 persen, meski lebih rendah dari tuntutan semula sebesar 10 persen.

“Meski tidak sesuai, namun harapan buruh agar UMK tahun depan naik, sudah tercapai. Kami akan terus mengawal prosesnya. Kami juga meminta pemerintah membuat jaring pengaman agar buruh Cianjur dapat sejahtera tanpa harus turun ke jalan,” katanya.

Baca Juga:  Dedie A Rachim Kaget, Sungai Cibalok Berubah Jadi Pembuangan Sampah

Sebelumnya belasan ribu buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Cianjur Mengugat, sempat melakukan aksi unjukrasa damai selama dua hari, sehingga membuat jalur utama dan jalur protokol Cianjur, lumpuh total, sehingga petugas mengalihkan arus lalulintas ke jalur alternatif mulai dari Jalan Raya Puncak-Cianjur dan Jalan Raya Bandung-Cianjur. ***