Resah Grup Gay, Kabupaten Tasik Bakal Dekelarasi Tolak LGBT

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Maraknya akun grup gay (kaum penyuka sesama jenis) di medsos, membuat khawatir semua pihak. Bahkan sejumlah elemen masyarakat di Tasikmaya akan menggelar deklarasi tolak kaum gay dan kaum Lesbian (LGBT).

Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, rencana aksi deklrasi penolakan ini selain dilakukan elemen masyarakay juga didukung pemerintah dan ulama. Deklarasi tersebut direncanakan melibatkan sekolah-sekolah di Kabupaten Tasik.

“Sampai saat ini kami berkoordinasi dengan beberapa pihak semisal ulama dan pemerintah. Dalam waktu dekat insyaallah kami akan melaksanakan deklarasi menolak LGBT di Tasikmalaya yang akan diikuti sekolah-sekolah di Kab Tasikmalaya,” pungkas Ato kepada wartawan, Kamis (11/10/2018).

Baca Juga:  Polres Tasikmalaya Musnahkan Ribuan Botol Miras Jelang Perayaan Nataru

Lanjut Ato, sampai hari ini di Tasikmalaya ada dua grup LGBT yang dilaporkan yakni grup Singaparna baru beranggotakan 1.219 dan grup Ciawi Panembangan dengan anggota 208 orang.

“Iya dua grup itu, aktivitasnya saling menawarkan hubungan sesama jenis antar anggotanya,” Ucap Ato.

Ato meminta pemerintah daerah untuk langsung bergerak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempersempit ruang gerak kelompok LGBT tersebut. Pemerintah juga harus segera memblokir akun-akun grup gay atau LGBT yang masih aktif.

“Untuk keabsahannya itu belum diketahui akun ini hoaks atau tidak, tetapi kami ada indikator yang perlu diuji kebenarannya. Namun dari hasil pantauan, akun tersebut masih aktif sampai tadi pagi, bahkan aktivitasnya para anggotanya masih ada,” ungkapnya.

Baca Juga:  Agar Pilkada Aman, Muspida Purwakarta Tinjau TPS

Masih kata Ato, dari keterangan Dinas Kesehatan juga ditemukan data bahwa berkembangnya penularan HIV AIDS itu meningkat, salah satu penyebabnya adalah hubungan sesama jenis, artinya interaksi itu masih sangat nyambung.

“Jika hal itu dibiarkan sangat berbahaya,” tandasnya.

Sementara Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Kabupaten Tasik, Ahmad Muchsin mengaku sangat prihatin dan malu ditemukannya kelompok LGBT di Kab Tasikmalaya.

“Saat mendengar kabar tersebut, saya langsung menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk mempertajam pelajaran-pelajaran etika guna menghindari perkembangan preferensi seksual LGBT disekitar siswa,” ucapnya.

Selain itu kata Ahmad Muchsin, para guru juga wajib berperan dalam menghadapi permasalahan ini.

“Guru juga harus bisa memantau para siswa atau muridnya, cari tahu apa akar permasalahannya,” pungkasnya.

Baca Juga:  Resmi Tinggalkan Persib, Ezechiel Berkostum Bhayangkara FC

Lanjut Ahmad pihaknya juga selain berkordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan, juga telah berkoordinasi dengan MUI dan FKUB.

Sedang, Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya Ii Abdul Basit, melihat fenomena kelompok LGBT ini harus disikapi serius oleh semua pihak. Dia juga mengajak semua pihak mengambil langkah antisipasi dengan cara memperhatikan pergaulan anak dari lingkungan terkecil yakni keluarga, perkampungan sampai tingkat sekolah-sekolah.

“Tokoh beserta guru di sekolah wajib memberikan pembinaan kepada anak didiknya, bahaya hubungan yang menyimpang serta beritahukan juga bahwa hal tersebut merupakan penyakit menular. Kemungkinan juga pelaku adalah korban sebelumnya, jelasnya. (Yud)

Jabarnews | Berita Jawa Barat