Ridwan Kamil Bedah Penyebab Karawang Masuk Zona Merah Selama Tujuh Pekan

JABARNEWS| BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membedah permasalahan penyebab Karawang berada dalam zona merah selama enam hingga tujuh pekan terakhir.

Emil, sapaan akrabnya, menilai salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kasus Covid-19 di Karawang adalah ketidakdisiplinan industri dalam melaporkan kasus virus corona di perusahaannya. Hal juga terjadi pada salah satu klaster penularan di salah satu universitas di Karawang.

Baca Juga:  Duh! Nelayan Lobster Asal Garut Ditemukan Tewas di Pantai Cicula, Ini Kronologinya

“Keterlambatan melaporkan ternyata membuat tracing telat, kasus jadi banyak,” ucap Emil usai meninjau Kampung Tangguh di Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jumat (29/1/2021).

Ridwan Kamil meminta Pemerintah Kabupaten Karawang mengevaluasi beberapa hal terkait dengan penanganan kasus COVID-19.

“Ada beberapa hal yang harus dievaluasi terkait penanganan Covid-19 di Karawang,” kata Gubernur saat melakukan kunjungan kerja ke Karawang, Jumat.

Baca Juga:  30 Korban Bom di Surabaya dan Polres Cirebon Terima Kompensasi

Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil meminta Satgas Covid-19 Karawang mengevaluasi beberapa hal. Di antaranya menaikan presentase bed dari 898 ke 1.200.

Ia juga meminta Pemkab Karawang mengecek kembali apakah masih ada rumah sakit yang belum berkontribusi melayani atau merawat pasien Covid-19.

Sementara itu, skor pelaporan kedisiplinan oleh TNI dan Polri mencapai 100 persen. Artinya secara rutin aparat melaporkan. Hal ini berdasarkan hasil monitoring Kapolda Jabar.

Baca Juga:  Manajer Akademi Persib: Kami Terapkan Protokol Kesehatan Dalam Latihan

Tingkat kedisiplinan masyarakat Karawang berada rangking tengah. Belum di rangking atas tapi tidak di rangking bawah. “Tinggal ditingkatkan,” ungkap dia.

Sementara itu, hingga Jumat,  jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Karawang mencapai 9.575 kasus. Rinciannya, sebanyak 1.166 orang masih dirawat, 324 orang meninggal dunia dan 8.085 orang dinyatakan negatif atau telah sembuh. (Red)