Sampai Tahun Depan Kabupaten Bandung Siaga Bencana, 1.200 Personel Gabungan Disiapkan

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status siaga bencana sejak Oktober 2021 sampai Mei 2022. Sebanyak 1.200 personel gabungan pun disiapkan untuk penanggulangan bencana.

Personel gabungan tersebut meliputi TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinkes, Linmas, PMI, hingga relawan. Mereka disiapkan untuk meminimalisir dampak bencana di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan bahwa longsor dan banjir bandang mendominasi kejadian bencana di Kabupaten Bandung. Sebanyak 12 kejadian bencana terjadi di Kabupaten Bandung dalam beberapa waktu ke belakang.

Baca Juga: Tiga Skill Ini Bisa Membuat Kalian Menghasilkan Banyak Uang, Kalian Salah Satunya?

Baca Juga:  Polda Jabar Ungkap Sosok Tiga Anggota Polisi dalam Kasus Pembunuhan di Subang

“Kami telah mencatat, ada 12 titik kejadian bencana, di antaranya longsor, banjir bandang, dan beberapa kejadian lainnya. Mayoritas di Kabupaten Bandung ini longsor,” kata Dadang Supriatna, Jumat 12 November 2021.

Sejauh ini, kata Dadang Supriatna, tercatat ada bencana banjir bandang di Kertasari dan Solokan Jeruk. Selain itu, bencana banjir pun terjadi di Baleendah dan Dayeuhkolot. 

Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Nasional Tahun 2020, Kabupaten Bandung berada di peringkat 83 dengan skor ancaman 174 kelas risiko tinggi. Sebanyak 28 dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung terbilang rawan bencana.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Jawa Barat Jumat 16 Juni 2023

Baca Juga: Begini Cara Membasmi Kutu Putih dan Semut pada Cabe

“Tentunya ini akan membantu quick response dalam penanggulangan bencana. Jika nanti ada masyarakat yang melapor, kurang dari satu jam personel kami sudah ada di lapangan,” kata Dadang Supriatna.

Dia mengatakan, partisipasi seluruh pemangku kepentingan merupakan hal terpenting dalam membangun ketangguhan bencana suatu daerah. Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pihak berkolaborasi dalam menanggulangi bencana.

“Sekitar 1.200 personel disebarkan di seluruh kabupaten Bandung, terutama di titik-titik rawan. Nanti kita quick respons ketika warga melaporkan sesuatu hal, maka paling lambat kita akan ada satu jam di lokasi bencana untuk melakukan penanggulangan bencananya,” katanya.

Baca Juga:  Sate Maranggi Kaleng Khas Purwakarta Tembus Pasar Eropa

Baca Juga: Ini Dia Manfaat Micin Bagi Tanaman yang Jarang Diketahui

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Ahmad Johara mengatakan, saat ini Kabupaten Bandung dalam status siaga bencana, yakni terhitung sejak Oktober 2021 hingga Mei 2022.

“Untuk saat ini ancaman kebencanaan banjir, banjir bandang, kemudian longsor itu banyak terjadi di wilayah Kabupaten Bandung yang berbukit atau daerah pegunungan,” katanya.

Dia menyebutkan, ancaman bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bandung diprediksi berpotensi terjadi hingga Januari-Februari 2022, seiring adanya fenomena La Nina.***