Siswa SD Meninggal Usai Vaksin, Begini Respons Dinkes Kota Tasikmalaya

Ilustrasi - Vaksinasi anak. (Yan/Jabarnews)

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat menyatakan akan langsung memperbaiki sistem pelaksanaan vaksinasi dari semua aspek.

Hal itu sebagai respons siswa SD di Tasikmalaya yang meninggal usai vaksin akibat KIPI dan DBD. Diharapkan, kasus meninggal usai pemberian vaksin akibat penyakit penyerta.

Baca Juga:  Jadi Tempat Prostitusi, Tiga Hotel di Mangkubumi Tasikmalaya Ditutup Paksa

“Ke depan, pelaksanaan vaksin ini akan kami perbaiki terus dari berbagai aspeknya, termasuk pendampingan orang tua mutlak dibutuhkan dan akan kami sosialisasikan. Kecuali, orang tua sudah menitipkan ke guru dan pihak medis,” kata Uus kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga:  Ribuan Botol Miras di Tasikmalaya Dimusnakan Jelang Ramadhan

Terkait korban yang mengalami DBD tetapi tidak terdeteksi saat skrining sebelum vaksin, Uus menjelaskan bahwa kemungkinan penyakit DBD yang dialami korban sedang di masa inkubasi.

Baca Juga:  Wow, Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Sukabumi Capai Ratusan

Masa inkubasi adalah selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul. Dengan kata lain, masa inkubasi adalah periode saat virus sudah menginfeksi tubuh hingga menimbulkan gejala.