Strategi Pemprov Jabar Dalam Menjaga Stok dan Stabilitas Harga Bahan Pokok

JABARNEWS | BANDUNG – Ramadhan dan Idul Fitri merupakan perayaan tahunan secara rutin. Oleh karena itu Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan langkah strategis, seperti monitoring harga di sejumlah pasar tradisional dan menggelar operasi pasar murah bersubsidi. Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019

Menurut Kepala Bidang Industri Akta Disperindag Provinsi Jawa Barat, V.E. Sriwidayanti, setiap pagi pihaknya mengambil data primer harga komoditas pokok secara rutin di lima pasar tradisional yang ada di sekitar Bandung, seperti Kosambi, Kiaracondong, Andir, Baru dan Sederhana.

Baca Juga:  H-30 Pilkada 2020, Ini Penilaian Pangdam Siliwangi Soal Kondisi Keamanan

“Data yang kami himpun, didistribusikan ke Satgas Pangan Polda Jabar, Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan RI dan Biro Ekonomi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat,” tuturnya di acara Jabar Punya Informasi (Japri) ke-27 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/5/2019).

Selain mengambil data primer, pihaknya juga mengambil data sekunder dari bidang perdagangan di masing-masing dinas di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Kemudian, data lainnya dari dinas yang menangani pangan di Provinsi Jawa Barat. “Semua data kami himpun agar kami tahu perkembangan harga kebutuhan pokok,” ujarnya.

Baca Juga:  Satgas Saber Pungli Purwakarta Amankan Dua Terduga Pelaku Oknum Parkir Liar

Kemudian, Disperindag juga melakukan operasi pasar murah bersubsidi tahun ini dengan nilai anggaran sebesar Rp20 miliar, untuk 215 rumah tangga miskin di 27 kota/kabupaten jawa barat. “Pada saat ini kami sudah melakukan setengahnya,” imbuhnya.

Komoditas yang disubsidi meliputi enam jenis kebutuhan pokok, yakni beras premium, minyak goreng, telur ayam, daging ayam dan daging sapi dan gula pasir.

Baca Juga:  Babak Baru Anak Gugat Ayah, Koswara Laporkan 3 Anaknya ke Polda Jabar

“Harga beras premium Rp6.500/kg, gula pasir Rp7.000/kg, minyak goreng Rp7.500/kg, telur ayam negeri Rp14.000/kg, daging ayam ras Rp18.500/kg dan daging sapi beku Rp40.000/kg. Total subsidi masing-masing rumah tanggal miskin Rp162.000,” bebernya.

Dirinya berharap, dengan operasi pasar murah ini bisa membantu masyarakat yang memang membutuhkan dan bisa merasakan hari raya idul fitri. “Semoga bisa bermanfaat,” tuntasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat