Survei INSTRAT, Demiz – Demul Unggul

JABARNEWS | BANDUNG – Indonesia Strategic Institute (INSTRAT) merilis hasil survei terkini Pilkada Jawa Barat 2018.

Disampaikan dewan pakar INSTRAT Sidrotun Naim, Ph.D., hasil survei berdasarkan elektabilitas, Paslon Gubernur Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi di posisi 40%. Disusul Paslon Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum 29 %, Paslon Sudrajat – Ahmad Syaikhu 7,7%, dan Paslon TB Hasan – Anton Carlian 4%.

Pada kesempatan itu Sidrotun menegaskan, INSTRAT independen kendati beberapa angotanya menjadi konsultan di Paslon Demiz – Demul dan Rindu.

Baca Juga:  Pilkada DKI atau Jabar? Ini Keputusan Ridwan Kamil

“Itu artinya, publik satu sangat mengenal calon, yang kedua punya reputasi yang baik ya. Kita kan tidak akan memilih seseorang kalau reputasi yang bersangkutan itu kurang baik tetapi harus diperhatikan kampanye masih satu setengah bulan lagi tepatnya 27 juni masih cukup waktu persaingan masih bisa ketat karena masih ada 17,7% yang belum menentukan dan Ini kesempatan tantangan untuk tim sukses khususnya Kang Ridwan Kamil,” jelas Sidrotun, dalam jumpa persnya, di Jln. Sawunggaling, Rabu (9/5/2018).

Baca Juga:  Simak Syarat dan Lokasi SIM Keliling Subang Sabtu 1 April 2023

Lanjutnya, berbeda dengan survei akhir Januari lalu. Di mana elektabilitas Rindu memimpin dengan 25% dan Deddy – Dedi 24%. Saat itu masih ada 45% suara belum memutuskan.

Pada survei kali ini 45% suara itu sebagian besar lari ke Deddy – Dedi dan Rindu.

Ia pun menyampaikan bahwa isu hukum ataupun program kerja para Paslon tidak terlalu berpengaruh pada perolehan suara.

Sementara itu disinggung jelang puasa perolehan suara gencar diraih Paslon mana, Sidroton tak bisa memprediksinya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Sambangi Pedagang Pasar Cihapit 

“Tergantung timsesnya, jika dia melakukan strategi-strategi bagus, suara di bulan Ramadan bisa mereka raih tetapi jika tidak dimanfaatkan ya tidak pasti menurun,” tegasnya.

Survei itu dilakukan secara acak atau random se-Jabar kepada sebanyak 1800 warga mulai usia 17 tahun. Terbanyak dilakukan pada wiraswasta dan ibu rumah tangga.

Sedang untuk pengaruh pemilih pemula, kata Sidrotun, proporsional, pemilih pemula terbagi ke semua calon. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat