
Setiawan mencontohkan, salah satu SMK di Kota Bandung yang bisa menjadi percontohan yaitu SMKN 9 dengan 8 jurusan.
Aktivitasnya, para instruktur dan cara guru-guru mengajar membuat anak didiknya sangat cukup siap. Dari sisi praktek, alat-alat praktek dan kemudian kurikulumnya cukup baik.
“Tetapi saya lihat di sini apakah seluruh SMK seperti SMK 9 Bandung ini? Saya melihat SMK model membuat kita lebih optimis dalam menciptakan lulusan-lulusan SMK yang bisa mandiri di dalam tempat pekerjaan yang realitanya seperti sekarang ini,” paparnya.
Menurut Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya, untuk pengangguran tinggi SMK ini memang harus ada kolaborasi antara Dinas Tenaga Kerja, pemimpin SMK, dan industrinya
“Jadi pihak industri ini saya lihat sudah mulai ada semacam gerakan untuk memudahkan orang-orang anak-anak SMK bisa belajar (magang),” katanya.