Tak Sesuai Kebutuhan, Lulusan SMK Sumbang 18,7 Persen Pengangguran di Jawa Barat

Siswa SMK sedang memproduksi lampu.

Hadi mengatakan, perlu ada dukungan dalam bentuk insentif pada industri yang memberikan kesempatan pada SMK untuk banyak belajar melalui kolaborasi tiga pihak tersebut.

Baca Juga:  Jabar Paling tinggi Pasien yang Terpapar Covid-19

Kepala Disnakertrans Jabar, Rahmat Taufik Garsadi mengatakan, Jabar mengalami tantangan dengan tingginya pengangguran terdidik. 

Pada 2011, porsi pengangguran lulusan universitas terhadap pengguran terbuka di Jabar sebesar 9,54 persen. “Porsi ini meningkat pada 2020 mencapai 10,19 persen,” katanya.

Baca Juga:  Setiawan Wangsaatmaja Ingin Pengunjung Masjid Al Jabbar Makin Teredukasi, Ini Katanya

Selain itu, kata dia, lulusan SMK yang diharapkan jadi tenaga kerja siap pakai ternyata mengalami persoalan yang sama. Pada 2011 hanya 14,08 porsi pengangguran terbuka berasal dari lulusan SMK.

Baca Juga:  Edwin Senjaya Berikan Tausiah Kepada Warga Pungkur

“Porsi ini, meningkat menjadi 18,75 persen pada 2020,” katanya.***