Tak hanya itu, kata Teguh, pihaknya terpaksa menutup SPBU untuk sementara sambil menunggu arahan dari aparat kepolisian.
Sementara itu melalui keterangan tertulisnya, Pertamina Patra Niaga menyatakan permintaan maaf atas insiden tercampurnya bahan bakar dengan air di SPBU tersebut.
Area Manager Communication Relation and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga, Eko Kristiawan memastikan saat ini tangki penyimpanan bahan bakar tersebut sudah steril dari air.
“Pertamina menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujar Eko melalui keterangan tertulis dikutip Kompas.com, Rabu (4/1/2023).
Sementara itu bagi masyarakat yang menemukan adanya dugaan kelalaian atau kecurangan pengelola SPBU, pihak Pertamina memberikan himbauan agar segera melaporkannya.
Untuk memantau operasional SPBU, Pertamina mencoba meminta partisipasi dari masyarakat untuk turut memantaunya. Pasalnya, masyarakat adalah pihak paling sadar apabila terjadi kecurangan pada takaran BBM.