Tingkat Kematian Akibat PMK di Jabar Rendah, Masyarakat Diimbau Beli Hewan Kurban Bersertifikat

Ilustrasi Pencegahan Penyakit PMK. (Fotot: Dok Kementan)

JABARNEWS | BANDUNG – Divisi PKP Pertanian dan Ketahanan Pangan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat Rochadi Tawaf mengatakan, kematian hewan ternak yang disebabkan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jabar rendah.

Baca Juga:  Pansus DPRD Usulkan Pelajaran Muatan Lokal Masuk Kurikulum SD

Meski begitu, lanjut dia, hal tersebut tetap mengancam produktivitas sapi terutama pada sapi perah yang bisa berkurang menjadi 25 persen.

“Langkah cepat untuk memotong rantai penularan akibat PMK dengan stepping out atau potong paksa,” kata Rochadi di Kota Bandung, Minggu (29/5/2022).

Baca Juga:  Alarm Bahaya Lonjakan Covid-19, Dinkes Kota Cirebon Kembali Aktifkan Layanan Isolasi di Rumah Sakit

“Saya harap ada biaya dari pemerintah untuk tanggap darurat pengganti stepping out, apalagi jumlah sapi yang tertular masih sedikit,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Balai Veteriner Subang Kementerian Pertanian Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh. Sodirun mengimbau kepada masyarakat yang akan membeli hewan ternak untuk kurban, agar membeli hewan ternak yang sudah memiliki sertifikat kesehatan hewan dari instansi terkait.

Baca Juga:  Ema Sumarna Ingin Setiap Kecamatan di Kota Bandung Miliki Kawasan Bebas Sampah