Tulisan Batu Nisan di Pemakaman Dumuskadu Sukabumi Mirip Aksara Cacarakan

Tulisan Batu Nisan di Pemakaman Dumuskadu Sukabumi Mirip Aksara Cacarakan. (Foto: Istimewa/Sukabumiupdate).

“Setahu saya Ciracap itu juga ada penduduk Jawa yang dulu menjadi pekerja singkong ataupun yang terdampar kesitu, bisa jadi mereka masih menguasai aksara carakan tersebut,” tuturnya.

Irman menyampaikan bahwa orang Jawa sudah datang ke wilayah Sunda sejak dulu. Namun pekerjanya datang sejak 1870 saat UU Agraria membuka sewa lahan perkebunan 75 tahun.

Baca Juga:  Hari Raya Idul Adha 1443 H, Polres Sukabumi Sita Ribuan Botol Miras

Dalam hal isu produktivitas Jawa dan Sunda dalam produksi perkebunan menjadi mitos bahwa orang Jawa lebih rajin dibanding orang Sunda, sehingga sebagian perkebunan di wilayah Jawa barat menggunakan orang jawa.

Baca Juga:  Seorang Pengendara Ngaku Ditilang dan Dimintai Uang Rp2,2 Juta, Begini Nasib Polisinya

“Namun sumber tertulis yang menyebutkan kapan orang Jawa ada di Kecamatan Ciracap, baru saya dapatkan adalah tahun 1915 hingga 1930, makanya jika bukan orang Jawa dimungkinkan nisan itu dibuat oleh orang Sunda yang mengerti bahasa cacarakan,” bebernya.

Baca Juga:  Jabar Punya 543.044 Petani Milenial, Paling Banyak di Kabupaten Sukabumi

Irman menjelaskan, dulu ada kuli kontrak dari Jawa Tengah yang akan dikirim ke Borneo atau Kalimantan. Namun mereka didaratkan di pantai di Sukabumi dan diangkut naik truk, kemudian dipekerjakan di perkebunan kelapa dan singkong milik perusahaan Amerika Serikat.