“Ia meninggalkan anak dan istri, anak paling besar baru kelas 3 SD, sisanya belum sekolah. Sekarang anak dan istri pelaku diamankan di rumah orangtua istrinya masih di Kecamatan Pondoksalam,” Ungkapnya.
Masih kata Nana, pelaku selain menjadi seorang guru ngaji, ia juga beraktivitas sehari-hari ke kebun atau mencari ikan.
“Ya sehari-hari baik, shalat, ngaji, ngurus anak-anak belajar ngaji, selain itu paling ke kebun atau cari ikan,” ungkapnya.
Sementara warga berharap agar pelaku segara tertangkap dan dihukum seberat-beratnya, warga sudah kesal dan benci dengan tingkah laku pelaku yang merusak masa depan anak hingga menyakiti perasaan orangtua.
“Ya harapan masyarakat mah bisa di tangkap, di hukum maksimal, segera di tangkap, tadinya dia dihormati karena ustad, sekarang mah semua warga benci, bukan benci pada ustadnya tapi tingkah lakunya,” Ujar Nana.