Warga Mekarrahayu Dambakan Kehadiran SMPN

JABARNEWS | BANDUNG – Seiring dengan sistem zonasi pendidikan, masyarakat Mekarrahayu yang berada di wilayah Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung mendambakan adanya sekolah menengah pertama negri (SMPN).

Hal itu, seiring dengan kebutuhan perkembangan jumlah warga yang makin meningkat.

Menurut Kepala Desa Mekarrahayu, H.Herry Heryadi, dari enam desa se-Kecamatan Margaasih tiga desa yaitu Mekarrahayu, Cigondewah dan Rahayu mendambakan berdirinya SMPN.

“Sekolah SMPN yang sudah ada yaitu, 2 SMP Negeri berada di Margaasih Barat, untuk melayani Desa Margaasih, Nanjung dan Lagadar. Sementara untuk Margaasih Timur, lebih dekat ke SMP 1 Margahayu, dua-duanya terkena Zonasi,” tegas Kades yang akrab dipanggil Abah Awie usai acara milangkala Pemerintahan Desa Mekarrahayu ke 34 tahun di Aula Desa Mekarrahayu, Selasa (23/10/2018) malam.

Dikatakan Abah, keinginan warga tersebut sudah terpikirkan sejak lama, namun masih bingung mencari lahan tanah yang bisa digunakan untuk SMPN. Ada beberapa pasilitas umum (pasum) di perumahan yang bisa digunakan sekolah, namun belum ada pembicaraan dengan pihak warga secara menyeluruh. Baru sifatnya obrolan dengan perorangan.

Baca Juga:  Status Darurat Sampah di Bandung Raya Resmi Dicabut, Bagaimana Kondisinya?

“Seperti fasum di RW 12, Kompleks Bumi Asri Mekarrahayu itu sangat memungkinkan karena lahannya cukup luas juga, ya bisa dibangun untuk 10 ruang kelas. Namung teu acan rembukan warga, teu acan kantos, nembé orang perorangan (belum pernah berembug dengan warga, baru hanya perorangan),” katanya.

Sementara, kalau dengan pihak pengembang perumahan Taman Kopo Indah(TKI), Abah mengaku, belum intens karena pasum yang ada dan memadai belum tersedia lagi. Sedangkan pasum yang sudah terpakai yaitu oleh SMA Negeri 1 Margaasih, puskesmas dan damkar.

“Ya, mudah-mudahan kedepannya masih ada peluang. Kalau dari fihak pemerintah, biasanya hanya menyediakan bangunannya saja,” katanya.

Sedangkan untuk sekolah dasar negri (SDN), menurutnya, sudah tercukupi di wilyahnya SDN sudah berdiri 16 sekolah menyebar di beberapa perumahan dan RW. SMAN sudah ada yaitu SMAN 1 Margaasih, jadi tinggal SMPN saja yang belum ada.

Baca Juga:  Sabtu Sore, 3 Rumah dan 1 Masjid di Ciuyuhan Sukabumi Kena Terjangan Banjir

Dalam acara milad yang dihadiri antara lain Ketua LPMD, H Endang Homas, Ketua BPD, H Komarudin dan para staf jajaran Pemdes Mekarrahayu itu, Abah lebih jauh mengatakan, perkembangan pembangunan di Desa Mekarrahayu sungguh luar biasa dan boleh dibilang tidak terduga.

Keberadaan Desa Mekarrahayu semula hanya ada enam RW sekarang sudah berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka dilalukan pemekaran hingga menjadi 27 RW.

“Pemekaran RW kemungkinan masih terjadi, terutama di RW 17, karena pertambahan jumlah penduduknya luar biasa. Begitu pun dengan Pasar Segar yang sekarang masuk wilayah Desa Rahayu, tidak menutupkemungkinan nanti bisa masuk wilayah Desa Mekarrahayu. Ini nanti perlu kajian lebih jauh,” katanya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kunjungan Ke Purwakarta

Pembangunan itu sendiri, menurut Abah, mulai dari pembangunan yang berskala kecil, sedang hingga besar seperti pengecoran rabat beton nyaris di semua RW sudah dilakukan. Kemudian adanya Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), lalu berdirinya RS Unggul karsa Medika yang baru diresmikan kemarin tanggal 16/10/2018.

Begitu pun dengan berdirinya mesjid yang cukup megah yaitu Mesjid Al-Amin yang berada di Perumahan Margahayu Permai. “Jadi, alhamdulillah perkembangan pembangunannya cukup pesat, luar biasa,” katanya.

Mengenai keberadaan Desa Mekarrahayu, Abah menambahkan, pada awalnya Desa Mekarrahayu merupakan bagian dari wilayah Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Namun mengingat luas dan letak geografis Desa Rahayu saat itu dan memperhatikan perkembangan pemerintahan dan sangat pesat bertambahnya jumlah penduduk, maka pada tanggal 13 Oktober 1982 Desa Rahayu dimekarkan menjadi dua yaitu Desa Rahayu dan Desa Mekarrahayu. (wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat