BKKBN Jabar Sebut Angka Kehamilan Naik Karena Pelayanan KB Terganggu Selama Pandemi

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat mencatat selama pandemi Covid-19 berlangsung, akses pelayanan Keluarga Berencana (KB) terganggu hampir 50 persen sehingga berpotensi meningkatnya angka kelahiran.

Kepala BKKBN Jabar, Uung Kusmana mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui data pasti angka kelahiran naik selama pandemi Covid-19. Yang pasti, lanjut dia, kemungkinan besar angka kelahiran di Jabar naik.

“Secara angka absolute kita belum mendapatkan, tapi secara tanda-tanda sebetulnya ada peluang kemungkinan bertambahnya angka kelahiran di Jawa Barat,” kata Uung saat paparannya dalam Media Gathering di Kantor BKKBN Jabar, Kamis (31/12/2020).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Lepas Penyaluran Bansos Tahap Tiga

Tak hanya itu, ucap dia, faktor angka kehamilan bisa meningkat dikarenakan tutupnya pelayanan KB di Puskesmas dan Posyandu yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“Misalnya Puskesmas tutup pelayanan dan ditugaskan untuk membantu penanganan Covid-19, Posyandu juga di tutup karena kita menghindari adanya kerumunan dan kelompok di desa-desa juga ditutup untuk menghindari kerumunan,” ucapnya.

Oleh karena itu, Uung menyebut, BKKBN memiliki strategi baru dengan mendistribusikan alat kontrasepsi sederhana kepada keluarga yang memerlukan dan melindungi dari kehamilan berbentuk pil dan kondom.

Baca Juga:  Polemik Cadar dan Celana Cingkrang bagi ASN, Ade Amran: Itu Pengekangan

“Salah satunya adalah mempergunakan alat kontrasepsi sebagai bentuk dari fungsi reproduksi,” sebutnya.

Selain itu, Uung mengungkapkan, pemerintah telah menawarkan Program Bangga Kencana melalui BKKBN berdasarkan UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang membentuk keluarga yang berkualitas.

“Untuk membentuk keluarga berkualitas ada delapan indikator atau delapan fungsi keluarga yang harus dilaksanakan,” ungkapnya.

Uung menjelaskan, ada beberapa kelompok golongan yang masih belum memahami tentang kesehatan reproduksi dengan mempergunakan alat kontrasepsi modern.

Baca Juga:  Jenazah Pembalap Nasional Afridza Dimakamkan di Tasikmalaya

Menyikapi hal tersebut, Uung menyampaikan bahwa BKKBN bekerjasama dengan stake holder dan tokoh agama yang tergabung dalam forum antar umat beragama peduli program Bangga Kencana.

“Mereka memberikan apresiasi, saran, tulisan pencerahan dan memberikan penjelasan kepada para umatnya masing golongan dan komunitasnya,” jelasnya.

“Selain itu, melakukan sosialisasi melalui media sosial, media, dan jurnalis agar masyarakat yang belum paham pentingnya kesehatan reproduksi dengan menggunakan alat kontrasepsi bisa mendapatkan pencerahan,” tutupnya.

Penulis: Rian Nugraha