Ramai Penolakan Bansos, Ridwan Kamil: Maaf Ini Situasi Sulit

JABARNEWS | BANDUNG – Banyaknya penolakan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini mulai tersebar di beberapa daerah. Bantuan yang sejatinya dipergunakan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19 kini menuai polemik.

Sebagian besar warga tersebut menolak lantaran khawatir menjadi sasaran warga lain yang tidak menerima bantuan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan penyaluran bantuan sosial dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan terus diperbaiki.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Lolos Skrining Uji Klinis Vaksin Covid-19

“Terkait video viral ada penolakan, yang pertama tentunya kami memohon maaf dalam proses-proses seperti ini memang adalah situasi yang sulit,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (23/4/2020).

Kang Emil demikian sapaan akrabnya, menegaskan bansos senilai Rp500 ribu dari Pemda Provinsi Jabar merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan kepada warga terdampak pandemi Covid-19.

“Ada hampir 7 juta keluarga yang harus didata, disisi lain warga tidak bisa menunggu sehingga proses mencicil bantuan ini mungkin menimbulkan persepsi yang tidak sama, bahwa bantuan itu ada sembilan (pintu), yang baru datang bantuan dari provinsi, yang pintu nomor tujuh,” ucapnya, sebagaimana dirilis jabarprov.go.id.

Baca Juga:  Ridwan Kamil serta Istri Negatif Covid-19

“Kepada tetangganya yang tidak kebagian di pintu nomor tujuh, mungkin dia menyangka dia tidak akan mendapat bantuan. Mispersepsi inilah yang nanti akan kita evaluasi, baik kepada RT-RW, kepada PT. Pos, kepada semua pihak,” imbuhnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut Kehadiran Teknologi Mengharuskan 400 PNS di Jabar 'Digeser'

Menurut Kang Emil, pihaknya akan terus berupaya  gerak cepat menanggulangi pandemi Covid-19, termasuk di dalamnya bergerak membantu warga yang perekonomiannya terdampak Covid-19.

“Intinya pemerintah ingin hadir dengan cepat, ingin hadir dengan transparan, dan ingin hadir seluas-luasnya memberikan bantuan kepada masyarakat,” ucapnya.

“Nanti kita akan evaluasi dan koreksi, sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk kita semuanya,” tambahnya. (Red)