Ridwan Kamil Minta Warga Jakarta Jangan Dulu ke Puncak, Kenapa?

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warga DKI Jakarta untuk tidak pergi ke daerah Puncak, Bogor. Pasalnya, rapid test akan digelar masif di sejumlah daerah yang berdekatan dengan DKI Jakarta.

“Kita akan mengetes daerah puncak. Saya imbau warga Jakarta jangan dulu ke Puncak, karena kita amati pergerakan lalu lintas banyak mobil pelat nomor Jakarta,” kata dia di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (16/6).

Ia mengatakan, pekan ini akan fokus melakukan pemeriksaan di kawasan pariwisata, khususnya daerah Puncak, Kabupaten Bogor. Selain itu, pengetesan Covid-19 pun akan dilakukan di pasar tradisional hingga stasiun KRL.

Baca Juga:  Hore! Taman Gedung Sate Sudah Dibuka Untuk Umum

“Kami sedang memastikan agar pentahapan pariwisata ini dimulai dari warga lokal dulu, belum warga di luar Jabar,” kata dia melanjutkan.

Pola pengetesan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dilakukan dengan metoda random sampling. Pelaksanaannya dikoordinasikan dengan pihak Polda Jabar dan instansi terkait.

“Jadi, mohon maaf kami akan melakukan random sampling terhadap orang-orang yang weekend akan datang ke daerah puncak di Kabupaten Bogor,” imbuhnya.

Baca Juga:  Polrestabes Bandung Gagalkan Peredaran Ribuan Liter Miras

Selain di Puncak, pengetesan akan dilakukan di stasiun KRL di perbatasan DKI Jakarta seiring dengan meningkatnya aktivitas atau pergerakan orang setelah sejumlah mal hingga kantor sudah beroperasi.

“Jadi random sampling ini di pasar, di daerah pariwisata khususnya puncak, dan di stasiun KRL yang menjadi commuter antara Bogor-Jakarta, Depok-Jakarta dan Bekasi-Jakarta,” terang dia.

Di sisi lain, ia menyebut bahwa angka reproduksi covid-19 di Jawa Barat dalam sepekan terakhir masih berada di bawah angka satu. Tren ini sudah bertahan selama enam minggu. Tapi, kewaspadaan tetap harus terjaga.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Menyayangkan dan Mengutuk Keras Kejadian Ini

Kasus harian yang diumumkan pemerintah pusat pun dalam lima hari terakhir berkisar di bawah 20-an dibanding provinsi lainyang lain. Rasio dari jumlah swab tes dengan kasus positif di Jabar paling rendah di pulau jawa dengan angka 6,6 persen.

“Artinya dengan jumlah tes PCR yang banyak tapi jumlah kasusnya sedikit. Tingkat resiko jabar ada di peringkat 27. Artinya walaupun penduduknya besar tapi risikonya termasuk rendah, di urutan 27,” pungkasnya. (Red)