Kemiskinan Ekstrem Jawa Barat, Bagaimana Kondisinya?

Soekarno, Analis Keuangan APBN Ahli Madya Pusdiklat BPS. (foto: istimewa)

Kemiskinan ektrem menjadian permasalahan krusial Jawa Barat sampai tahun 2024. Dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan ektrem pemerintah pusat dengan dukungan semua pihak baik itu pemerintah maupun swasta berkomitmen untuk menanggulangi kemiskinan ektrem dengan berbagai cara positif seperti pemberian pelatihan peningkatan kapasitas rumah tangga miskin, meningkat alokasi dana untuk kegiatan padat karya dan pembangunan rumah layak huni.

Baca Juga:  Saan Mustofa Siap Maju Pilgub Jabar 2024, Karena Dorongan Ini

Pada tahun 2021 Pemerintah pusat menambah alokasi dana bantuan sosial tunai serta pemberdayaan bagi masyarakat kelompok miskin ektrem sedangkan Pemerintah Provinsi mengalokasikan dana untuk penanggulangan kemiskinan pada tahun 2021 mencapai Rp. 4,2 triliun   dengan realisasi sebesar Rp. 3,0 triliun dan pada tahun 2022 anggaran ini naik menjadi Rp. 5,08 triliun (Booklet Penanggulangan Kemiskanan Provinsi Jawa Barat 2021 dan 2022).

Baca Juga:  Pemprov Jabar Tak Mau Terbuka Soal Anggaran Bantuan untuk NU dan Ormas Keagamaan Lainnya

Keseriusan pemerintah dalam menghilangkan kemiskinan ektrem ini akan berjalan dengan baik sesuai rencana apabila mendapatkan pertolongan dari Allah Subhanawat’ala dan kerja keras bagi semua pihak dengan menjalan prinsip-prinsip penanggulangan yang telah disusun oleh Kementerian Koordinator PMK diantaranya: Tepat sasaran, pendekatan multidimensi, keterpaduan dan sinergi, tersampaikannya dan dipahaminya informasi, koordinasi dan kerja sama multi pihak serta terpantau dan terkendali. Kita optimasi bahwa program program yang telah disusun oleh Pemerintah Daerah akan akan memberikan dampak yang positif dalam upaya menghilangkan kemiskinan ektrem di Jawa Barat. (*)

Baca Juga:  Asalkan Bulan Depan, Biaya Nikah Pria Sukabumi Ini Ditanggung Ridwan Kamil

Oleh: Soekarno

*) Analis Keuangan APBN Ahli Madya Pusdiklat BPS