Ada Lagi, Wisatawan Asal Jakarta Reaktif Covid-19 Saat Rapid Test di KBB

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus melakukan rapid test secara acak di tempat-tempat wisata yang ada di wilayah Lembang.

Kasjs Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P Dinkes KBB, Muhamad Zauhari mengatakan, pihaknya akan terus melakukan rapid test acak hingga Minggu 1 November 2020. Sasarannya adalah tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah.

“Rapid test ini sebagai antisipasi munculnya kasus baru dari cluster wisata. Dilakukan secara acak, gratis, dan atas kesadaran dari pengunjung,” ucapnya di sela kegiatan rapid test di Lembang seperti dilansir dari Okezone, Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga:  BRSPDSN Wyata Guna Bandung Salurkan 2.756 Bansos Bagi Disabilitas Netra

Dia menyebutkan, kali ini pihaknya melakukan rapid test di dua tempat wisata berbeda. Di satu lokasi pihaknya menyiapkan total 100-200 alat rapid. Disinggung soal hasilnya, sejauh ini ada dua wisatawan yang berdasarkan rapid test ternyata reaktif.

“Ada dua wisawatan asal Jakarta yang reaktif dari hasil rapid. Mereka langsung kami pisahkan dan dilanjutkan dengan menjalani swab test,” terangnya.

Baca Juga:  Oded M Danial Beri Kelonggaran Untuk Pedagang Pasar Baru, Begini Katanya

Untuk penanganan selanjutnya mereka akan diserahkan ke dinas kesehatan daerah asal untuk pemantauan lebih lanjut. Ini sebagai antisipasi jika berdasarkan swab test yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga untuk melakukan trakingnya jadi lebih mudah.

“Kami langsung komunikasikan ke dinas kesehatan setempat, karena datanya kan sudah tercatat,” ucapnya.

Terpisah Corporate Secretary & PR Floating Market, Intania Setiati mengyebutkan, adanya rapid test di tempat wisata memberikan kenyamanan dan jaminan kesehatan bagi pelaku wisata. Ini dikarenakan mereka yang datang adalah yang benar-benar sehat.

Baca Juga:  Mantap Dukung Anies Baswedan, Jusuf Kalla Singgung Pemimpin Emosian: Bisa Tabrakan!

“Rapid test ini lebih cenderung memberi jaminan kesehatan bagi pengunjung dan pengelola. Makanya banyak pengunjung antusias karena gratis dan surat keterangan hasilnya bisa dipakai di tempat lain. Seperti di stasiun saat akan naik kereta api,” tuturnya. (Red)