Akampa Tanam Pohon, Bukan Afiliasi dengan Paslon

JABARNEWS | MAJALENGKA – Kelompok mahasiswa pecinta lingkungan hidup yang tergabung dalam Anak Kampus Pecinta Alam (Akampa) Universitas Majalengka dituding berafiliasi dengan salah satu Pasangan Calon (Paslon) Gubernur. Kejadiannya bermula ketika pada Minggu 22 April 2018 lalu, mereka tengah mengadakan acara menanam pohon di alun-alun Majalengka Kota.

Namun, tanpa ada konfirmasi sebelumnya, rombongan Paslon Asyik tiba-tiba datang ke lokasi penanaman pohon dalam peringatan hari bumi itu. Sontak saja, selang satu jam kemudian, ramai di sosial media yang menuding bahwa acara penanaman pohon tersebut merupakan acara paslon tersebut.

Baca Juga:  Dua Rekor Kasus Covid-19 di Indonesia Pecah: Kasus Baru dan Kematian

?Menanggapi hal tersebut, Ketua Pelaksana Kegiatan, Muhammad Dimyati menegaskan bahwasanya acara tersebut tidak ada hubungannya dengan paslon yang gubernur yang datang pada hari itu. Sebagai bentuk keseriusannya, pihaknya siap melayangkan surat pengaduan/klarifikasi ke pihak Panwaslu.

“Kami ingin mengklarifikasikan bahwasannya acara tersebut murni kegiatan dari kami dan telah mendapatkan izin dari Universitas Majalengka. Jadi tidak ada afiliasi dengan calon Gubernur manapun dengan Partai manapun,” ungkapnya, Rabu (25/4/2018).

Baca Juga:  Sama-Sama Bikin Heboh, Fahri Hamzah Bandingkan Soal ‘Big Data‘ Luhut dengan Kasus Ratna Sarumpaet

Dimyati menambahkan pihaknya justru merasa sangat kecolongan saat berjalannya kegiatan tiba-tiba datang rombongan dari salah satu Paslon tanpa meminta izin sebelumnya kepada pihaknya.

“Mereka tiba-tiba mengambil alih kegiatan kami membawa megafon sendiri dan mengambil bibit pohon dan meminta kami untuk berkumpul di samping dan di belakang selanjutnya dia menyampaikan orasi dan jargon yang mereka usung,” ungkapnya.

Baca Juga:  Buntut Kasus Pungli, Puluhan Pegawai KPK Dicopot

Dimyati menuturkan sebagai informasi, pihaknya telah bekerjasama dengan pihak Perhutani dan Dinas Lingkungan Hidup. Sehingga di sini pihaknya menegaskan bahwa tidak ada bantuan moril maupun materil dari salah satu paslon gubernur.

“Ini murni dari kami. Karena itu ada pengajuan surat pengaduan dan pernyataan ke Panwaslu,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat