JABARNEWS | BANDUNG – Calon presiden (capres) Anies Baswedan menyinggung istilah ‘wakanda’ dan ‘konoha’ untuk menyebut nama pengganti Indonesia buat mengkritik segala hal di Indonesia.
“Jangan sampai menyebut Indonesia dengan istilah ‘wakanda’ dan ‘konoha’ hanya karena tidak berani menyebut nama Indonesia. Karena khawatir ada Undang-undang (UU) ITE yang memprosesnya,” kata Anies dalam dialog terbuka di Edutorium UMS, Rabu (22/11/2023).
Anies mengakui memang kebebasan dalam demokrasi mengalami penurunan. Kritik justru dibutuhkan dalam sebuah pemerintahan, karena kritik itu akan mencerdaskan masyarakat dan kritik itu akan memaksa membuat kebijakan untuk selalu mengkaji mana yang lebih baik.
“Ketika kritik itu mati atau dimatikan maka yang sesungguhnya terjadi kebijakan itu kualitasnya mengalami penurunan,” ungkap dia.
Bersama Cawapres Muhaimin Iskandar memandang kebebasan ini jadi salah satu hal yang penting untuk dikembalikan.