Berencana PTM, Vaksinasi Anak Usia Sekolah di Cianjur Baru 2 Persen

JABARNEWS | CIANJUR – Vaksinasi untuk anak usia sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, baru menyentuh 2 persen atau 4.000 orang dari target 200 ribu siswa tingkat SMP dan SMA sederajat.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, vaksinasi untuk anak usia sekolah hingga saat ini masih rendah.

Oleh karena itu, dia mengaku perlu koordinasi antar dinas untuk mengejar target menjelang pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kami juga melibatkan, dinas pendidikan hingga koordinator dinas di masing-masing kecamatan, agar target 200 ribu siswa di Cianjur, sudah mendapatkan vaksinasi,” katanya, dikutip dari Antara, Minggu (22/8/2021).

Baca Juga:  Perlahan Tapi Pasti, Kasus Covid-19 di Purwakarta Terus Berkurang

Apabila target vaksinasi anak usia sekolah itu bisa dipenuhi, maka pembelajaran tatap muka (PTM) dapat digelar dengan aman dan nyaman tanpa ragu terjadinya klaster sekolah.

Tidak hanya lintas dinas, kata dia, pengurus desa hingga RT juga akan dilibatkan untuk melakukan sosialisasi dan menggelar vaksinasi massal khusus untuk anak usia sekolah.

Vaksinasi massal anak usia sekolah itu bisa digelar di balai desa dan Puskesmas yang ada, sebagai upaya mendekatkan jarak tempat vaksinasi.

Baca Juga:  PKB Buka Peluang Pasangkan Cak Imin dengan Anies di Pilpres 2024

Termasuk, kata dia, melibatkan jajaran kepolisian dan Koramil dalam meningkatkan minat siswa dalam mendapatkan vaksinasi di berbagai wilayah di Cianjur.

Dengan demikian, berbagai persyaratan sebelum PTM digelar, dapat terpenuhi selain seluruh guru sudah mendapatkan vaksinasi.

“Termasuk mengajukan izin yang disertai rekomendasi dari gugus tugas setempat, baru sekolah yang memenuhi syarat dapat menggelar PTM,” katanya.

“Namun, nantinya akan dilakukan evaluasi, jika terjadi kasus, PTM di sekolah akan dihentikan kembali,” kata Yusman.

Baca Juga:  Expo Aksi Spensa 2018

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, PTM di Cianjur akan digelar setelah gugus tugas di masing-masing wilayah melakukan penilaian kelayakan.

Contohnya ialah ruangan isolasi sementara, tempat mencuci tangan, berada di zona kuning dan hijau serta seluruh guru sudah mendapatkan vaksinasi.

“Terkait masih banyak siswa yang belum mendapatkan vaksinasi, kita upaya cepat dengan melibatkan berbagai kalangan termasuk kecamatan dan desa,” katanya.

“Sehingga saat PTM digelar tidak menimbulkan peningkatan kasus, kami berharap rencana PTM dapat berjalan lancar karena kasihan anak didik,” katanya. (Red)