BNPT Sebut Orang Terpapar Radikalisme Karena Kurang Piknik, Kok Bisa?

Ilustrasi Orang Terpapar Radikalisme. (Foto: Internet).

Untuk membangun hati yang lembut, toleransi, spiritualitas, penghormatan terhadap sesama yang berbeda, lanjut Ahmad, relevan menyelenggarakan kegiatan seperti ini, yaitu membangun spiritualitas, moderasi beragama, serta membangun wawasan nusantara melalui pendekatan seni dan budaya nusantara.

Sebelumnya, Ahmad menghadiri acara Pelangi Cinta Nusantara dalam menyambut Hari Lahir Pancasila di Gedung Tri Bhakti Kota Magelang.

Baca Juga:  Soal Penanganan Radikalisme dan Terorisme, BNPT: Kita Tidak Ingin Ada Ideologi Kekerasan

Ahmad pun mengapresiasi acara Pelangi Cinta Nusantara yang mementaskan seni dan budaya, ngaji nusantara, deklarasi damai, dan sarasehan budaya. Menurut dia, berbicara terorisme tidak bisa lepas dari radikalisme atau ekstremisme dalam terminologi internasional.

Baca Juga:  HOG, Pecinta Motor Harley-Davidson Gelar Pertemuan di Bandung

“Paham radikal dan paham ekstrem ini yang menjiwai aksi terorisme. Jadi, dapat dikatakan semua teroris pasti berpaham radikal meskipun tidak semua yang terpapar paham radikal otomatis menjadi teroris,” tuturnya.

Baca Juga:  Mahfud MD: BNPT akan Dalami Dugaan Afiliasi Al Zaytun dengan NII

Ahmad menyebutkan bahwa hal itu yang harus digarisbawahi dan yang lebih penting lagi tidak ada kaitannya radikalisme dan terorisme dengan agama apa pun, tidak ada kaitannya karena tidak ada satu pun agama yang membenarkannya.