Butuh Perhatian! Seniman Wayang Golek di Cianjur Kini Terbaring Sakit

JABARNEWS | CIANJUR – Wajon (60), seorang seniman warga Kampung Ujung Jaya RT 2/12, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kini terbaring lemas menderita sakit diabetes.

Diketahui, kakek Wajon seorang seniman wayang golek. Dulu dirinya salah satu personil, yang pandai memainkan alat musik kecapi (celempung). Kini, hanya bisa ikhlas dan pasrah selama satu tahun delapan bulan di kasur.

Sarnih (55) istri kakek Wajon mengakui suaminya itu sakit sudah lama sudah hampir ada sekitar 20 bulan atau sekitar satu tahun delapan bulan lebih.

“Sakit diabetes, saya gak tahu harus bagaiman lagi,” akunya, sudah habis segala cara untuk mengobati, Rabu (19/8/2020).

Baca Juga:  Pemerintah Pertimbangkan Pemberian Vaksin Dosis Keempat, Kemenkes Bilang Begini

Ia menuturkan, keluarga sudah tidak mampu lagi untuk mengobati, kata dia, jangankan buat beli obat buat makan sehari-hari saja susah.

Padahal, suaminya itu dulunya seorang penggiat seniman yang ada di Desa Malati. Itu, sudah banyak jasa-jasa atau prestasi diraihnya. Artinya, bisa mengangkat nama baik kesenian, khususnya di desa setempat dan umumnya Kecamatan Naringgul.

“Ya, harapan kami mudah-mudahan bisa mendapatkan bantuan dan perhatian serius dari pemerintah, untuk bisa berobat ke rumah sakit,” harapan Sarnih.

Diketahui kakek Wajon, selain menderita penyakit diabetes dan komplikasi, lebih mirisnya kehidupannya bersama keluarga tergolong warga tidak mampu (keluarga miskin). Bahkan tinggal di rumah tak layak huni bersama istri, satu orang anaknya.

Baca Juga:  Owalah... Ternyata Ini Alasan Singapura Tolak Masuk Ustadz Abdul Somad

Terpisah, Ketua RT setempat Cahmudin memaparkan, sudah mengusahaan melakukan pendataan, Wajon dan keluarga sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Namun, karena jauh lokasi rumah, serta kondisi jalanan yang cukup terjal, maka untuk berobat menuju ke puskesmas kesulitan. Sehingga tak bisa membawanya berobat ke puskesmas,” katanya,

Selama sakit, karena jarak tempuh cukup jauh, kakek Wahjon belum pernah dibawa ke RSUD Sayang, Cianjur. Hanya diberikan pengobatan alakadarnya atau seadanya, yaitu melalui mantri setempat.

“Karena memang kondisi keluarganya tergolong orang tidak mampu dan Mendambakan bantuan,” ujar Cahmudin.

Baca Juga:  Tok! Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023

Ia menmabhaka, kalau dibawa ke puskesmas perjalanannya jauh. Belum lagi dengan kondisi jalan yang terjal dan kecil, sehingga harus digendong.

“Nah, itupun jarak tempuh puluhan kilometer,” ucapnya, ke puskesmas.

Cahmudin memaparkan, bantuan terkait pandemi Covid-19, tidak menerima. Tapi kalau bantuan beras, setiap bulan selalu dapat. Bila bantuan uang bantuan langsung tunai (BLT) tunai baik dari desa dan pusat tidak ada sama sekali.

Ia menambahkan, meski sudah KIS dari pemerintah, kata dia, cuman mungkin bingungnya untuk biaya selama menunggu dari pihak keluarganya.

“Keperluan makan dan lainnya selama di RSUD, bila dirinya dirawat, untuk penyebutan secara medis,” pungkasnya. (Mul)