Hal tersebut terbukti dari banyaknya jumlah santri yang mendaftar ke ponpes Al Zaytun jika dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2022, jumlah santri yang mendaftar sekitar 800 orang.
Namun setelah kontroversi ponpes Al Zaytun mencuat, santri yang mendaftar justru meningkat hingga 1.003 orang. Berikut biaya sekolah di Al Zaytun yang dikutip dari app.al-zaytun.sch.id.
Santri yang ingin memasuki jenjang Madrasah Ibtidaiyah diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 1 juta. Kemudian para santri diminta melengkapi berkas yang diperlukan seperti akte kelahiran, Kartu Keluarga (KK), ijazah dan lain-lain.
Biaya pendidikan yang harus dibayar tiap bulan sebesar Rp650 ribu atau Rp3,9 juta setiap semester (6 bulan sekali). Ada juga biaya lain-lain seperti listrik Rp25 ribu, perawatan asrama Rp250 ribu, perlengkapan kamar Rp400 ribu, biaya seragam Rp550 ribu sampai Rp625 ribu serta lain-lain.
Secara total, santri yang melakukan pendaftaran diminta membayar Rp7.555.000 (belum termasuk biaya pendaftaran dan biaya semester dua). Jumlah tersebut akan bertambah seiring meningkatnya kelas santri itu.