Fenomena Gugusan Planet dan Hujan Meteor Menakjubkan Pada 8-13 November 2021

Ilustrasi hujan meteor. (Shutterstock/Hareluya)

Transit di arah Selatan setelah terbenam Matahari dan kemudian terbenam di arah Barat-Barat Daya setelah tengah malam.

12-13 November, Puncak Hujan Meteor Taurid Utara

Hujan Meteor Taurid Utara adalah hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteor berada di konstelasi Taurus bagian utara dekat gugus Pleiades.

Baca Juga:  Ikhtiar Melawan Covid-19, PCNU Purwakarta Gelar Ratib Kililing dan Santunan

Hujan meteor ini aktif sejak 25 September hingga 25 November dan intensitas maksimumnya terjadi pada 13 November pukul 07.25 WIB / 08.25 WITA / 09.25 WIT.

Hujan Meteor Taurid Utara berasal dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,3 tahun, sebagaimana komet Encke yang merupakan objek induk hujan meteor Taurid Selatan.

Baca Juga:  OTT KPK Amankan Hakim Agung, Diduga Ada Suap Pengurusan Perkara di MA

Hujan Meteor Taurid Utara dapat disaksikan sejak pukul 18.30 waktu setempat pada 12 November dari arah timur-timur laut, hingga pukul 04.30 waktu setempat 13 November dari arah barat-barat laut.

Intensitas hujan meteor ini berkisar 3-4 meteor per jam untuk wilayah Indonesia dikarenakan ketinggian titik radian ketika transit bervariasi antara 57°-74°.

Baca Juga:  Kemenhub Targetkan Tahun 2022 Indonesia Bebas Kendaraan Obesitas

Pastikan medan pandang bebas dari penghalang, polusi cahaya dan awan saat mengamati hujan meteor ini.

Tidak perlu menggunakan alat bantu apapun kecuali jika ingin merekamnya.(suara.com)