JABARNEWS | MAJALENGKA – Tidak seperti biasanya, sejak Rabu pagi (19/9) hingga sore ini, cuaca di wilayah Kabupaten Majalengka terasa lebih adem. Hal itu menyusul turunnya hujan gerimis, dengan intensitas yang meskipun rendah, namun cukup membuat suhu udara yang tadinya 36-37 derajat celsius menurun hingga di angka 32-30 derajat.
Gerimis hujan yang cukup lama, yakni sekitar 20-an menit itu, terjadi di berbagai wilayah kecamatan yang ada di Majalengka. Cuaca yang sejak pagi terasa gerah itu, lalu berlanjut hujan gerimis, tentunya diharapkan masyarakat, akan menyusul dengan hujan besar di kemudian hari.
Salah seorang warga di wilayah Palasah, Ratna mengatakan, hujan gerimis di wilayahnya turun dua kali. Yang pertama pukul 10.00 dan kedua sekitar pukul 13.30. Hujan itu memang hanya gerimis, namun telah cukup menentramkan kondisi cuaca yang biasanya terasa sangat panas.
’’Meskipun hanya gerimis kecil, namun sudah sangat dinantikan. Semoga besok atau lusa, hujan besar bisa turun kembali. Mengingat di wilayah sini, kondisi sumur saja, sudah mulai mengering. Dan tanah sawah susah ditanami, karena kesulitan air,’’ ungkapnya.
Secara terpisah, sejumlah petani di wilayah Jatiwangi, Palasah, Ligung juga berharap musim hujan segera turun. Kondisi kemarau yang terasa saat ini sudah cukup membuat resah kaum petani, sehingga mereka belum bisa menggarap tanah sawahnya.
’’Kalau di wilayah kaki pegunungan, memang mereka masih mendapatkan suplai air dan bisa menggarap lahan sawahnya. Tapi di wilayah dataran rendah, seperti di wilayah Majalengka bagian utara, di Jatiwangi ini contohnya, itu kesulitan air sampai saat ini. Sungai juga kondisi airnya sangat minim. Tadi hujan hanya gerimis saja,’’ ungkap petani setempat, Carsih.
Sementara itu berdasarkan data dari BMKG Jatiwangi, cuaca tertanggal 19 September 2018 hari Rabu, dua kabupaten yakni Kuningan dan Majalengka memang berpotensi hujan ringan. Bahkan Kabupaten Indramayu, Kabupaten/Kota Cirebon juga terkena imbasnya.
Yakni cuacanya mendung. Hal itu karena kelembaban suhu-nya berkisar antara 45-80 persen. Sementara untuk Majalengka 50-85 persen. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
