Hipsi Targetkan Satu Juta Santri Menjadi Pengusaha

JABARNEWS | BANDUNG – Melalui program pemberdayaan ekonomi umat Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) menargetkan cetak satu juta pengusaha dari kalangan santri.

Hal tersebut disampaikan oleh ketua HIPSi Jawa Barat Didik kepada wartawan Jabarnews satt ditemui dalam acara FGD yang dilakukan di Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, Jl. Soekarno-Hatta No.705, Jatisari, Buahbatu, Kota Bandung, Rabu (11/12/2018).

“Ia intinya kita ingin membangun satu sumber daya manusianya, kedua kekuatan ekonomi pesantrennya,” kata Didik.

Baca Juga:  Sopir Anggota DPRD Jabar Pukul Karyawan Hotel, Ketua BK: Kita Akan Panggil

Dirinya menilai saat ini masih terdapat pesantren tidak mampu untuk membiayai pesantrennya sendiri, dengan adanya pemberdayaan ekonomi umat di pesantren, Didik berharap akan mendongkrak nilai ekonomi pesantren.

“Pola pemberdayaan pelatihan skill satu untuk santrinya, kedua untuk owner pemilik pesantrennya, kita akan coba berikan pelatihan skill untuk berwirausaha, nanti sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh pesantren,” paparnya.

Dikdik mengatakan terdapat berbagai macam pilihan skill yang diberikan mulai dari cara pengolahaan makanan, otomotif, ternak, dan bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan dari pesantren yang dituju.

Baca Juga:  Kompak! 34 DPD Minta Prabowo Pimpin Partai Gerindra Lagi

Program pemberdayaan ekonomi umat sendiri hingga saat ini fokus masih fokus untuk pesantren yang berada di Jawa Barat.

“Mencakup Jawa Barat saja, ini dari program mencetak satu juta pengusaha dari kalangan santri kita hanya mengambil 5 sampai 10% (dari 1 pesantren) nya gitu,” terang Didik.

Dikdik mengaku sejak 2013 terdapat sekitar 200 pesantren yang telah mendapatkan pelatihan skill, maupun bantuan dalam berwirausaha dari HIPSI.

Baca Juga:  Iwan Sunito Bagikan Catatan 25 Tahun Crown Group, Awal Kisah Sukses Pengusaha Kelahiran Surabaya

Kedepannya, Didik berharap Hipsi akan lebih banyak mencetak santri menjadi pengusaha.

“Karena target kita satu juta pengusah dari kalangan-kalangan santri,” kata Dikdik.

Output dari program ini nantinya para santri dapat berwirausaha secara mandiri. “Jadi kita dibekali ilmunya dan mungkin ke depannya bisa jadi satu kurikulum untuk pesantren,” pungkas Didik. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat