Kawanan Monyet Liar Serbu Permukiman Warga Lembang, Petanda Apa?

JABARNEWS | BANDUNG – Warga di Kampung Andir Andir, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kerap diresahkan dengan kawanan monyet liar masuk ke permukiman.

Menurut Yanti (42), warga setempat, kawanan monyet masuk ke kawasan permukiman dan sesekali mencuri makanan di warung warga atau mengambil pakaian yang sedang dijemur.

“Akhir-akhir ini jadi muncul ke permukiman, tapi enggak menentu waktunya, terkadang pagi, terkadang sore, ada sekitar 30 sampai 50 monyet muncul,” kata Yanti (42), warga setempat, di Lembang, Jumat (19/06/2020)

Ia mengatakan, bahkan sampai-sampai genting rumah warga ada beberapa yang rusak karena dipakai monyet untuk berloncatan antara atap rumah warga.

Baca Juga:  Revaldo Akan Jalani 12 Bulan Rehabilitasi

Yanti mengatakan bahwa warga sudah berusaha menghalau kawanan satwa liar tersebut, namun mereka tidak mau pergi.

“Memang dari dulu kata leluhur di sini monyet itu habitatnya di hutan sekitar sini, mungkin gara-gara ada pembangunan tempat wisata baru, jadinya seperti ini,” kata dia.

Nanang (55), warga Kampung Andir lainnya, mengatakan kawanan monyet liar berpindah dari satu tempat ke tempat lain, bahkan sampai ke Jalan Raya Lembang. Kawanan monyet itu juga sering mengacak-acak tempat sampah.

“Jadi ada mitos seperti ini, kalau monyet sudah tidak ada (punah), maka yang keluar adalah ular, saya dari dulu warga asli sini, monyet itu memang habitatnya di hutan bambu sekitar sini,” kata Nanang.

Baca Juga:  DPRD Jabar Bahas Kerjasama dengan Kedubes Inggris Sektor Kesehatan

Penyuluh Kehutanan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Seksi Wilayah IV Taufik Hamzah mengatakan bahwa monyet yang masuk ke permukiman warga Lembang adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

“Kemungkinan itu dari habitat aslinya lari ke pemukiman warga. Saya yakin itu dari habitat aslinya, cuma habitat aslinya ini perlu ditelusuri,” kata Taufik Hamzah.

Ia menjelaskan, habitat aslinya antara lain ada di hutan konservasi kawasan Tangkuban Parahu. Monyet ekor panjang yang masuk ke permukiman warga Lembang, dia melanjutkan, kemungkinan habitatnya berada di kawasan hutan setempat.

Baca Juga:  Polisi Purwakarta Tak Henti Ingatkan Masyarakat Tentang Pencegahan Covid-19

Menurut dia, di kawasan Lembang selain hutan konservasi ada hutan lindung dan hutan produksi di bawah kewenangan Dinas Kehutanan atau Perum Perhutani.

“Kalau dari kawasan konservasi, dalam hal ini kawasan cagar alam Tangkuban Parahu, ke sana kan jauh, sementara di situ ada kawasan Perhutani, bisa jadi di sana juga ada habitat monyet ekor panjang,” katanya.

“Maka perlu koordinasi semua pihak termasuk masyarakat sekitar kawasan hutan untuk mengambil langkah apa saja yang harus dilakukan agar monyet-monyet tersebut tidak lagi memasuki perkampungan, salah satunya hutan sebagai habitat satwa liar harus terjaga dengan baik,” demikian Taufik Hamzah. (Red)