LIPI Sebut Industri 4.0 Bisa Berdayakan UMKM

JABARNEWS | JAKARTA – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Purnama Alamsyah mengatakan Revolusi industri 4.0 tidak hanya bisa berlaku untuk manufaktur besar tapi dapat juga memberdayakan usaha kecil dan menengah (UMKM).

“UKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. UKM menyumbang 99 persen dari seluruh bisnis yang ada, memperkerjakan 89 persen angkatan kerja sektor swasta dan berkontribusi 57 persen pada produk domestik bruto (PDB),” ujar peneliti di Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Iptek LIPI itu dalam acara dialog publik mengenai kesiapan Indonesia hadapi Revolusi Industri 4.0 yang diadakan di Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2019)

Baca Juga:  Ini Daftar Jagoan Partai Gerindra Buat Pilkada 2020 di Jabar

Menurutnya, perkembangan revolusi industri yang terbaru juga berjalan secara masif dibandingkan generasi sebelumnya yang menyebabkan adanya dampak signifikan bagi berbagai sektor dan pekerjaan yang ada saat ini, termasuk sektor UMKM.

“Revolusi Industri 4.0 adalah era di mana terjadi tren otomasi dan digitalisasi dengan hampir semua proses akan melalui sistem internet untuk menghasilkan sistem pabrik yang cerdas,” ujarnya

Selain itu, pasar digital dan layanan daring, yang termasuk dalam Revolusi Industri 4.0, memungkinkan pemberdayaan UMKM dengan cara yang luas termasuk dalam hal bertransaksi, menurut Purnama.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Bertemu Mak Sari, Wanita yang Berjuang Demi Suaminya

Kemudian, kehadiran Revolusi Industri 4.0 juga menghadirkan teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan, internet of things (IoT), kendaraan otonom dan rekayasa genetika yang akan memberikan dampak kepada sistem sosial, ekonomi dan politik yang ada saat ini.

Sementara itu, menurut Kepala Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Iptek dan Inovasi LIPI Dudi Hidayat, dampak Revolusi Industri 4.0 kepada tiap negara juga berbeda satu dengan lainnya.

Hal itu disebabkan karena negara berkembang dan negara maju, menurut dia, memiliki realitas perekonomian yang unik dan tidak bisa dibandingkan satu sama lain.

Baca Juga:  Menag Yaqut Umumkan Kabar Baik: Tunjangan Kinerja PNS Kemenag Naik Jadi 80 persen!

“Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki realitas ekonomi sendiri serta kondisi sosial dan politik yang berbeda sehingga perlu solusi yang sesuai dan tepat,” tegas dia, yang juga hadir dalam dialog publik tersebut.

LIPI mengadakan dialog publik berjudul “Revolusi Industri 4.0: Siapkah Indonesia?” untuk memaparkan hasil penelitian terkait kesiapan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0 sekaligus memberikan rekomendasi kebijakan untuk segala pemangku kepentingan. (Ara)