JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, mengingatkan adanya risiko AI (Kecerdasan Buatan) yang berpotensi serius mengganggu stabilitas Pemilu 2029.
Risiko ini terutama muncul ketika teknologi tersebut berpadu dengan isu sensitif seperti isu SARA.
Kekhawatiran ini disampaikan Septiaji dalam diskusi publik bertajuk “Antisipasi Perkembangan AI dan Model Pengawasan Digital di Pemilu” yang digelar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu RI) bersama Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi (KPPDEM) di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Menurut Septiaji, kompleksitas Pemilu 2029 akan meningkat drastis dibandingkan Pemilu sebelumnya akibat pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI).
Ia menjelaskan, bahaya AI terletak pada kemampuannya untuk mempercepat dan mempermudah penyebaran isu-isu sensitif, termasuk penggunaan isu SARA, yang dapat merusak kerangka stabilitas Pemilu.





