Menkes Budi Sebut KLB Difteri di Garut Karena Dampak Keterlambatan Imunisasi Selama Pandemi Covid-19

Menkes Budi
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Setkab).

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa kasus difteri berstatus kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Garut adalah dampak dari keterlambatan imunisasi selama tiga tahun pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung, KPU: Rp14 Miliar Untuk APD

Menkes Budi mengatakan, respons Kemenkes dalam menindaklanjuti KLB difteri di daerah dengan cara mengejar ketertinggalan Imunisasi Diphteria Tetanus (DT) untuk mencegah sejumlah penyakit infeksi, seperti difteri, tetanus, dan pertusis atau bak rejan.

Baca Juga:  Nakes Jadi Prioritas Utama Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat

“Difteri di Garut memang vaksinasinya kurang, gara-gara Covid-19 jadi agak berkurang,” kata Menkes Budi usai menghadiri agenda Lokapala 2023 yang diselenggarakan CISDI di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

“Akan kami tangani. Sudah kirim tim ke sana. Daerah sana (Garut) imunisasi difterinya kurang,” tambahnya.

Baca Juga:  Takjub Akbar 2023 di Bandung, Ratusan Pengusaha Muslim Bagikan Inspirasi Berbisnis

Menkes Budi menebutkan, pandemi Covid-19 telah menyita energi seluruh tenaga kesehatan, sehingga berimplikasi pada ketertinggalan cakupan program imunisasi di daerah.