Miris, Seorang Ibu dari Lima Anak Rela Jadi Pemulung Demi Mencapai Ini

JABARNEWS | CIANJUR – Seorang ibu bernama Lilis Suminar (41) warga Kampung Baru Leuwigoong RT.5 RW.18, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cianjur kota, Kabupaten Cianjur harus rela menjadi pemulung demi membantu suaminya Sukarno Jaya (46) yang hanya pekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Selain itu, Lilis juga menjalani pekerjaan yang hina ini demi mencapai tujuan mulia, yaitu untuk menyekolahkan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SMP dan SD.

“Kami punya anak sudah lima, yang dua sudah lulus sekolah. Dua masih sekolah SMP dan SD. Lalu, paling kecil usia enam tahun,” jelas Lilis, Senin (14/9/2020).

Baca Juga:  Pemberlakuan PSBB, Ini Pesan Kakorlantas kepada Anggotanya

Setiap hari Lilis memulung sambil menggendong anak bungsunya. Dirinya mencari barang-barang bekas untuk dikumpulkan disekitaran rumah kontrakannya. Dari aktivitasnya menjadi pemulung, Lilis hanya bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp20 hingga Rp30 ribu seharinya.

Penghasilan ini dikatakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga membayar kontrakan yang harganya Rp200 ribu perbulan. Ia bersama suami dan juga lima orang anaknya hanya tinggal di kontrakan yang berukuran 4×5 meter.

Baca Juga:  Inilah Tips Agar Keluarga Tetap Aman Dari Serangan Terorisme

“Bayar kontrakan sebulan Rp200 ribu, ada ukuran sekitar 4×5 meter,” jelasnya.

Rutin, biasanya setiap hari dilakukan aktivitas bekerja berangkat memungut barang bekas keliling pukul 16.00 WIB. Lalu, pulang sekitar pukul 22.00 WIB malam.

Sementara, Suaminya bekerja jaga parkiran, di salah satu tempat olah raga futsal, Jalan Kh Abdullah Bin Nuh.

Terakhir Lilis berharap, saat ini hanya menginginkan roda barang bekas (rongsokan). Itu juga kalau sudah ada milik rezekinya, dan uang terkumpul.

Baca Juga:  Cium dan Raba Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi, Dosen Ini Jadi Tersangka Pelecehan Seksual

Ia menambahkan, mau membeli dan ingin memiliki roda bagus, sebagai tempat barang bekas untuk keliling. Karena, sudah rusak dan perlu ganti dengan yang baru.

“Modal awal membuat roda ini juga sekitar Rp200 ribu, sesekali sambil memberikan minum anaknya paling bontot, selalu dibawa selama bekerja,” imbuh dia pada JabarNews pukul 20.30 WIB malam. (Mul)