PBNU Buka Suara, Sistem Subsidi Terbuka Sumber Masalah BBM

Ilustrasi kenaikan harga BBM. (Foto: Pertamina).

Menurut Rahmat, yang menjadi sumber kekacauan subsidi BBM karena sistem subsidi terbuka. Semua orang, lanjut dia, tanpa kualifikasi yang jelas bisa membeli BBM bersubsidi, termasuk pengusaha tambang, perikanan, batubara, dan lainnya.

“Semestinya pemerintah menetapkan sistem subsidi tertutup. Mereka yang berhak mendapatkan BBM subsidi harus tercantum dalam big data kependudukan,” ucapnya.

Baca Juga:  Musim Hujan, Jalan Di Palasah Majalengka Rusak Parah

“Hanya mereka yg tercantum dalam DTKS yang bisa mengakses BBM subsidi. Di level operasional mereka operator dan penyalur tidak akan bisa mengucurkan BBM kecuali kepada yg berhak,” tambahnya.

Baca Juga:  Syaiful Huda Dihadang Mahasiswa Purwakarta, Mereka Menuntut Ini

Rahmat meminta pemerintah dan DPR untuk segera fokus membangun SIN (Single Identity Number). Data terintegrasi inilah yang nantinya akan menjadi acuan untuk banyak hal seperti mereka yang berhak mendapat subsidi BBM dan lainnya.

Baca Juga:  Tolak Naik BBM, BEM-KM Cianjur Unras Minta Berdialog dengan Bupati

“Memang aneh begitu banyak program sosial Pemerintah tapi platform dan datanya di lapangan berbeda-beda antar instansi,” ungkapnya.