Pemulihan Pasca Covid-19, PLN Bukukan Laba Bersih Rp14,4 Triliun pada 2022

PLN
Ilustrasi PLN. Warga sedang mengisi token listrik. (Foto: Istimewa).

Dulu, proses bisnis di layanan pelanggan PLN sangat kompleks, berbelit, terfragmentasi dan semua dilakukan secara manual. Sistem lama ini membuat layanan menjadi lambat, tak tercatat dengan baik dan tak terukur. Pelanggan juga tidak bisa melakukan komunikasi langsung dengan PLN.

Baca Juga:  Gangguan Listrik Turun Lebih dari 25 Persen pada Tahun 2022

Melalui transformasi, PLN meringkas, menyederhanakan dan mendigitalisasi proses bisnis layanan. Hasilnya, semua proses bisnis mampu dipantau secara real time.

PLN juga menyediakan ruang komunikasi dalam sistem digital. Seluruh kendala maupun tantangan mampu direspons cepat oleh perusahaan sehingga menghasilkan layanan yang lebih cepat.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Nyatakan Siap Jika Diajukan Jadi Cawapres pada Pemilu 2024

Melalui inovasi digital pelayanan yang sebelumnya banyak dikeluhkan oleh pelanggan ini, PLN mampu memangkas response time dalam memberikan layanan penanganan gangguan kepada pelanggan dari rata-rata 56 menit pada 2021 menjadi 24 menit pada 2022.

Baca Juga:  Komunitas Perempuan PLN Hadirkan Listrik Gratis Bagi Warga Prasejahtera di Sepuluh Kota Ini

“PLN Mobile bukan sekedar aplikasi saja, kini menjadi one stop services kebutuhan masyarakat mulai dari layanan kelistrikan, layanan kendaraan listrik, hingga layanan internet. Lewat PLN Mobile, masyarakat makin efisien waktu dan mampu mendapatkan layanan tercepat dari PLN,” tandas Darmawan. (Red)