Mantan Menhut MS Kaban Jadi Sorotan, Dianggap Bandingkan Jokowi dan SBY

JABARNEWS | JAKARTA – Mantan Menteri Kehutananan (Menhut) MS Kaban saat ini menjadi sorortan perbincangan publik.

Pasalnya, publik saat ini tengah menyoroti pasca pernyataannya yang dianggap membanding-bandingkan antara pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sang mantan Menhut tersebut mengungkap adanya perbedaan suasana tanah air saat pertemuan G20 pada masa Jokowi dengan masa SBY.

Baca Juga: Banjir Rendam Ribuan Rumah di Serdang Bedagai, Ketinggian Air Hingga Satu Meter

Baca Juga:  Hari Terakhir Bikin Paspor Simpatik, Begini Suasana Di Kantor Imigrasi II Cirebon

Baca Juga: Pakai Kostum Seram di Hari Halloween, Dian Sastro Malah Disebut Cantik Netizen

“Presiden Jokowi hadiri G20 suasana berbeda jauh dengan era SBY…” cuit MS Kaban, 30 Oktober 2021.

Baca Juga: Hari Ini, Ratusan ASN di Kota Cirebon Jalani Tes Urine Mendadak

Baca Juga: Doa Ini Bisa Kalian Baca saat Hari Pahlawan 10 November 2021

“…SBY hadir G20 prestasi pembangunan sedang gemilang. Presiden Jokowi hadir saat pembangunan ekonomi mangkrak hutang membengkak berkat predatoronomic oligarchy berkembang.” lanjut Kaban.

Baca Juga:  Begini Tips Menggunakan Aplikasi Kencan Agar Aman Dari Penipuan

Cuitan MS Kaban tersebut ditanggapi oleh mantan politikus Ferdinand Hutahean, dengan mengungkit-ungkit kasus suap.

“Mengapa KPK tidak tuntaskan kasus suap yang dituntaskan kasus suap yang diduga melibatkan MS Kaban ini?” ungkap Ferdinand dalam Twitternya, 31 Oktober 2021.

Sang pegiat media sosial tersebut mencurigai sosok MS Kaban telah mendapat perlindungan di era sebelum pemerintahan Jokowi.

Baca Juga:  Ditemukan Bayi di Kebun Kosong

Baca Juga: Dedi Mulyadi Gruduk Galian, Pertanyaan: Kemana DPRD Kita?

Baca Juga: Banjir Rendam Ribuan Rumah di Serdang Bedagai, Ketinggian Air Hingga Satu Meter

“Apakah dilindungi era sebelumnya?” tanya Ferdinand.

Diketahui Dr H Malem Sambat Kaban atau MS Kaban merupakan mantan Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu, ia juga pernah mengemban sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang hingga akhirnya berhijrah ke Partai Ummat. ***