Suhu Panas Ekstrem Jadi Masalah Jamaah Haji Asal Indonesia, Ini Kata Muhadjir Effendy

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. (Foto: Voi.id).

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Pemerintah Arab Saudi untuk mengantisipasi permasalahan suhu panas ekstrem tersebut.

“Nanti bagaimana apakah disiapkan ember lalu dikasih es, sehingga bisa digunakan untuk, yang terutama lanjut usia, karena di sana air kan sudah panas sekali, kalau bisa jamaah yang lansia jangan pakai (air) yang itu,” kata Muhadjir saat memimpin rapat evaluasi haji 1444 Hijriah di Jakarta, Selasa (5/6/2023).

Baca Juga:  Infrastruktur Yang Dibangun Jokowi Berdampak Baik Pada Pertumbuhan Ekonomi

“Memang kemarin waktu saya cek di Arafah itu 42 derajat Celsius, sementara di Mina lebih panas lagi 45 derajat Celsius, sangat tinggi. Dan itu saya kira waktu wukuf nanti ya sekitar itu,” tambahnya.

Baca Juga:  KLB Partai Demokrat Sahkan Moeldoko Sebagai Ketua Umum

Dia juga menegaskan tentang prosedur pemakaman jamaah yang meninggal saat ibadah haji, dimana saat ini ada 21 jamaah yang meninggal dan secara otomatis akan dimakamkan di sana.

Baca Juga:  Satu Orang Tewas Akibat Jembatan Ambruk Di Purwakarta

“Jadi kalau yang meninggal di Madinah di Baqi, kalau yang meninggal di Mekkah itu di Ma’la, sudah dikoordinasi itu. Untuk pemakaman menjadi urusan sana (petugas Arab Saudi) dan di sana kan tidak perlu menggali, wong sudah ada lubangnya, tinggal masuk-masukkan saja di sana ke lubangnya,” tegasnya.