JABARNEWS | JAKARTA – Sebanyak 73,4 persen masyarakat mengaku puas atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu jauh lebih banyak dibandingkan yang merasa tidak puas, yakni hanya 25,4 persen.
Angka itu didapat berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 7-14 September 2018.
Survei dilakukan SMRC terhadap 1220 responden yang dipilih secara acak dan tersebar dari berbagai wilayah. Adapun margin eror penelitian ini sekitar 3,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, mengatakan, dalam survei kali ini pihaknya juga bertanya kepada responden seberapa besar keyakinan mereka bahwa Jokowi mampu memimpin dan menjadikan Indonesia lebih baik dari pada saat ini.
Hasilnya, sebanyak 71,4 persen merasa yakin. Rinciannya, 13,3 merasa sangat yakin, sedangkan 58,1 persen mengaku cukup yakin. Sisanya, responden yang tidak yakni sebanyak 23,2 persen. Rinciannya, 20,3 persen merasa kurang yakin dan 2,9 persen tidak yakin sama sekali. Selain itu, sebanyak 5,4 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
“Responden yang merasa yakin dengan kemampuan Jokowi sekitar 71 persen Jauh lebih banyak dibandingkan yang merasa tidak takin yaitu 23 persen,” kata Djayadi di kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018), dikutip CNN Indonesia.
Djayadi mengatakan, pihaknya juga menyinggung soal ekonomi dalam penelitian ini. Responden dimintai penilaian kondisi ekonomi saat ini dibandingkan tahun lalu.
Sebanyak 39,1 persen menilai kondisi ekonomi secara umum saat ini lebih baik. 2,7 persen menilai jauh lebih baik. 29,3 persen menilai tidak ada perubahan. 21,0 persen menilai lebih buruk. 1,0 persen menyebut kondisi saat ini jauh lebih buruk. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 6,8 persen.
Ketika dimintai pendapat soal kondisi ekonomi setahun ke depan, sebanyak 48,2 persen optimistis kondisi ekonomi akan lebih baik dari saat ini. Sebanyak 9,8 persen menilai jauh lebih baik.
Tak hanya itu, sebanyak 18,7 persen responden menilai tidak akan ada perubahan, 5,9 persen menilai kondisi ekonomi tahun depan akan lebih daripada saat ini, dan 0,7 persen menilai jauh lebih buruk. Sisanya, 16,7 persen tidak menjawab atau tidak tahu. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat