JABARNEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengakui tingkat literasi di Bandung rendah.
Karenanya ia membangun street library (perpustakaan jalan) di 100 titik di Kota Bandung. Melalui fasilitas itu, orang membaca tidak lagi ke perpustakaan namun perpustakaan yang kini menghampiri orang.
“Untuk sementara, kita bangun rak-rak untuk tempat buku di lokasi yang trotoar jalannya ada bangkunya, seperti di Jl. Asia Afrika, Jl. Dago, dan Jl. Riau,” ujar pria yang akrab disapa Emil itu.
Emil mengatakan, rak yang dibangun bisa untuk 100 buah buku. Buku yang disiapkan merupakan sumbangan warga dan dari perpustakaan Kota Bandung.
“Jadi untuk warga yang punya buku bisa nge-drop untuk dipinjamkan. Juga, bisa meminjam buku di street library ini,” terang Emil.
Sebelum street library, Kota Bandung memili mini library dan perpustakaan yang berada di tengah kota, seperti di Jl. Seram, yang berdekatan dengan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung.
Dibangunnya street library ini, masih kata Emil, lantaran teralihkan budaya membaca buku oleh gadget.
Hal ini mengakibatkan semakin rendahnya minat baca pada generasi muda. Padahal, dengan rendahnya keinginan membaca, jadi lebih mudah diadu domba.
“Masyarakat sekarang kuat berjam-jam membaca HP, sosmed, tapi malas membaca,” paparnya.
Untuk sementara, pembuatan street library ini akan dibangun di Kota Bandung. Tahun depan, Emil merencanakan pembangunan untuk kota lain di Jabar.
“Seminggu sebelum saya dilantik, akan disebar di 100 titik, sekarang sedang diproduksi. Untuk sementara di Kota Bandung dulu, nanti menyusul kota-kota lain di jabar,” tegasnya.
Agar buku tidak rusak, jelasnya, akan melibatkan relawan. Selain itu, rak juga dibuat dengan dilengkapi kaca sehingga bisa terlihat dari luar dan tidak basah jika hujan turun. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
