TOD KCJB Bantu Pasarkan Produk Lokal Milik Warga Sekitar

JABARNEWS | BANDUNG – Keberadaan Transit Oriented Development (TOD) atau stasiun di trase Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Bandung Raya, harus mendorong munculnya peluang ekonomi baru. Masyarakat sekitar bisa memasarkan produk mereka di TOD KCJB.

Salah satunya TOD KCJB di kawasan Walini Raya, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Keberadaan TOD KCJB dipastikan bakal diikuti oleh bermunculan potensi ekonomi dari masyarakat sekitar.

“Kehadiran Kereta Cepat Jakarta Bandung akan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Salah satunya keberadaan TOD yang bisa memicu tumbuhnya peluang usaha,” kata Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya di Padalarang seperti dilansir dari Inews pada Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga:  Inilah Daftar Besaran UMK 27 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Tahun 2022

Dia mengemukakan, menjadi komitmen dari KCJB bahwa di sepanjang trase kereta cepat, ekonomi masyarakat setempat harus tumbuh dan berkembang. Pasalnya di setiap TOD KCJB akan disediakan tempat bagi produk lokal baik berupa kuliner maupun kerajinan.

Baca Juga:  Digitalisasi Monografi Desa, Komisi V DPR RI: Dukung Reformasi Sistem

Masyarakat bisa mengemasnya semenarik mungkin sehingga bisa menjadi souvenir bagi penumpang. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan produk khas dari setiap daerah yang terkena trase. Sehingga nanti, produk masyarakat bisa dijual di stasiun.

“Ruang komersial yang ada di TOD bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk memajang atau menjual produknya. Tapi jangan bayangkan sasiun KCJB seperti stasiun saat ini, karena konsepnya menyerupai bandara,” ujar dia.

Baca Juga:  Monitor Operasi, Luhut Minta Petugas Protokol Kesehatan Daerah Manfaatkan Aplikasi

Menurut Mirza, dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung sekitar 36 menit membuat mobilisasi orang akan lebih cepat. Sehingga memberikan kemudahan bagi warga Jakarta yang hendak berwisata ke Bandung, seperti saat weekend atau libur panjang hari-hari besar.

“Kondisi ini bisa memicu perkembangan pariwisata di daerah. Makanya dari sekarang kami selalu sosialisasi dan menggelar kegiatan yang melibatkan generasi muda dan program CSR ke masyarakat atau wilayah terdampak trase,” tutur Mirza. (Red)