Viral! Warga Buka Paksa Peti Jenazah Pasien Covid-19, Isinya Bikin Emosi

JABARNEWS | CIREBON – Viral, beredar sebuah video yang menampilkan penolakan warga terhadap pemulasaran jenazah pasien Covid-19 yang hendak di kebumikan dengan sesuai protokol kesehatan.

Dalam video dari dua menit itu, dilaporkan Suara.com pemulasaran dilakukan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kota Cirebon, yang diunggah melalui akun Facebook bernama Tyo Gillmore Minggu (4/10/2020) malam.

Warga menarik paksa peti jenazah yang hendak dikebumikan tersebut. Petugas pemulasaran dari RSD Gunungjati Kota Cirebon tak mampu membendung warga yang jumlahnya lebih banyak dari mereka.

Baca Juga:  Simak! Inilah Perkirakan BMKG Terkait Puncak Kemarau

Saat warga membuka peti jenazah tersebut, warga dan keluarga terkejut. Pasalnya jenazah yang diketahui warga Blok Parid, Desa Gunungjati itu terlihat baju dan pempers masih menempel di jenazah pria itu.

Pemandangan itu, membuat warga dan keluarga jenazah pria yang belum diketahui namanya itu murka dan langsung membawa pulang jenazah itu ke rumah duka untuk dimandikan dan dishalatkan.

“Bawa pulang lagi aja, masih kotor, masih kotor, masih ada baju dan pempresnya kita mandiin di rumah,” ujar salah satu warga yang ada didalam video viral itu.

Baca Juga:  Maret dan April, 450 Rutilahu di Cimahi Akan Diperbaiki

Video tersebut, sontak menuai kritikan dari para netizen dikolom komentar akun facebook milik Tyo Gillmore itu. Tidak sedikit netizen yang mengecam pemerintah terkait prosedur pemakaman jenazah pasien Covid-19 itu.

“Sekarang sedikit-sedikit, terbuka bukti kejahatan rumah sakit, insyallah Allah akan membuka semua kejahatannya,” ucap Yadha Edhyat, dalam kolom komentar akun milik Tyo Gillmore.

Baca Juga:  Rizki bersama Ayahnya Dilantik Jadi Anggota DPR

Akun facebook atas nama Risma Rima juga ikut komentar. “itu tetangga depan rumahku, almarhum sudah lama sakit paru-paru, bahkan sebelum musim Corona juga sudah sakit. Kemarin almarhum di rawat di RSD Gunungjati selama tiga hari, kemudian meninggal, disangka corona, jelas saja keluarganya enggak terima,” tulisnya.

“Biar dana cair dari Pemerintah, maka segala penyakit dihubungkan karena Corona, kalo penyakit biasa tidak akan cair. Simak keterangan dari Dr Tirta,” tulis Besano Nata Decoco pada kolom komentarnya. (Red)