Walkot Bekasi Klarifikasi Soal Satu Keluarga Positif Covid-19 Usai Shalat Id

JABARNEWS | BEKASI – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklarifikasi soal satu keluarga di Perumnas 1 Bekasi Barat positif Corona. Pepen, sapaan akrabnya, kini memberi penjelasan lebih lengkap.

Pepen menuturkan penularan Corona di keluarga itu diawali dari sang ibu, perempuan berinisial B.

“Jadi Ibu B itu tanggal 23… hari Sabtu, ya? Dia berobat ke RS Bella, kan biasa kalau tanda-tanda (COVID-19) itu kan. RS Bella itu punya kit-nya, dia di-swab,” kata Pepen, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga:  Shin Tae-yong Ngaku Tak Senang Kongres PSSI Dipercepat Hari Ini

Setelah menjalani tes pada Sabtu (23/5), hasil swabdibawa ke Labkesda. Pada saat itu pula diketahui hasil tes B positif Corona.

Rahmat mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kemunculan kasus baru COVID-19 usai pelaksanaan shalat Idul Fitri berjamaah di 300-an masjid yang ada di 30 lebih kelurahan setempat, Minggu (24/5).

Setelah kasus itu terungkap, jajaran Dinas Kesehatan Kota Bekasi beserta aparatur terkait segera melakukan pelacakan terhadap warga yang berpotensi tertular, termasuk jamaah masjid.

Baca Juga:  Diduga Sakit, Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Rumah Kosong

“Maka dia dirawat di RS Bella hari Sabtu,” kata Pepen.

Pepen mengatakan, saat Lebaran pada Minggu (24/5), B tidak ikut salat Id. Namun ada tiga anggota keluarganya yang ikut salat Id di Masjid Al Muhajirin.

Ketiganya adalah ASA (10), BN (27), dan BTH (30). Ketiganya ini kemudian juga dites.

“Hasilnya (tes terhadap tiga anggota keluarga) baru keluar hari Senin. Nah, terakhir, saya dapat kabar, yang tiga ini ikut salat di Al Muhajirin,” sambungnya.

Baca Juga:  Bareskrim Polri Akan Periksa Istri Doni Salmanan

“Jadi bukan keluarga itu kena di tempat salat, (tetapi) dia sempat melaksanakan kegiatan salat Id. Bukan Bu B ya (yang salat id), tapi anak-anaknya itu,” sambungnya.

Pepen menyampaikan para tetangga yang ikut salat Id juga akan dites.

“Kita tetangganya dulu (di-swab), kan dia (tiga anak B) pakai masker. Sebenarnya droplet-nya itu melalui ya kalau nggak pakai masker, makanya kita melakukan adaptasi tatanan hidup baru ya, standar bakunya harus masker,” katanya. (Red)