50 Persen Trayek Angkutan Di Kabupaten Bandung Mati

JABARNEWS | SOREANG –  Hanya sekitar 50 persen trayek angkutan yang ada di Kabupaten Bandung saat ini masih aktif beroperasi.

Dari 77 trayek angkutan, baik trayek lokal maupun dan trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), di wilayah itu, tinggal 36 trayek yang masih beroperasi. Sementara 41 trayek lainnya mati.

Baca Juga:  Gelar 'Panon Hideung', Agar Museum Kota Bandung Bisa Memasyarakat

Menyusul kondisi itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung akan merekturisasi trayek angkutan.

“Saat ini jumlah angkot melayani trayek dalam kota berjumlah 2.500 unit. Jumlah armada angkot AKDP yang masih beroperasi ada 5.000 unit. Angkot AKDP ini misalnya trayek Soreang-Leuwipanjang, Soreang-Cimahi, dan Banjaran-Tegallega,” kata Kabid Angkutan Dishub Kabupaten Bandung, Hilman Kandar, Senin (5/11/2018).

Baca Juga:  Berikut Lima Cara Jitu Hindari Peretasan WhatsApp

Dikatakannya, tidak berfungsinya trayek-trayek tersebut kemungkinan besar disebabkan angkot mengalami sepi penumpang. Sehingga, banya pengusaha angkot memindahkan trayeknya.

“Masyarakat pun banyak menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan angkot,” ujarnya,

Dia menambahkan, untuk kebutuhan transportasi, kebanyakan masyarakat juga lebih memilih angkutan berbasis aplikasi. Sehingga, keberadaan angkot tidak dapat bersaing karena dasi sisi kenyamanan.

Baca Juga:  Jangan Terpapar Covid-19! Petugas di Ciranjang Gencar Lakukan Tracing

“Para pengusaha angkutan umum harus melihat itu sebagai tantangan agar bisa berkompetisi dalam bidang usahanya. Pengusaha angkutan harus menyesuaikan dinamika kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat,” imbuhnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat