Pasundan

Database Anda Khawatir Diretas Hackers? Lakukan Cara Ini

×

Database Anda Khawatir Diretas Hackers? Lakukan Cara Ini

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Database merupakan kumpulan data yang terorganisir, yang umumnya disimpan dan diakses secara elektronik dari suatu sistem komputer. Pada saat pangkalan data menjadi semakin kompleks, maka pangkalan data dikembangkan menggunakan teknik perancangan dan pemodelan secara formal.

Biasanya, database merupakan salah satu file paling penting yang biasanya disimpan dalam sebuah perangkat lunak. Namun, Belakangan ini banyak para peretas (Hacker) membobol keamanan perangkat lunak tersebut untuk mengetahui database seseorang.

Baca Juga:  Soal Penutupan Jalan di Kota Bandung, Ini Kata Satgas Covid-19

Oleh sebab itu dilansir dari banyak Sumber kami berhasil merangkum beberapa cara melindungi database dari hacker. Diantaranya yakni:

Pertama. Database Security Software – Dengan Database Security Software, menjadi sangat mudah untuk memantau database tersebut sembari mengidentifikasi apa pun yang mungkin keliru.

Seandainya Software mendeteksi celah di sistem keamanan, itu akan meningkatkan kecepatan respons insiden sambil mencegah konsekuensi yang parah. Software ini juga akan membantu kamu dalam manajemen akses.

Baca Juga:  Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Asal Subang Ludes Terbakar

Kedua. Anonimkan Basis Data Non-Produktif Anda – Sebagian besar perusahaan biasanya akan bekerja lembur untuk melindungi database produktif mereka dari ancaman.

Tetapi beberapa akan cenderung untuk menyalin database asli dan menempelnya di lingkungan yang kurang terkontrol dan kurang aman. Anonimisasi adalah teknik perlindungan data di mana struktur serupa dari database dibuat, tetapi data sensitif disesuaikan untuk melindunginya dari penyalahgunaan.

Baca Juga:  Bangun Ketahanan Keluarga, Pemrov Jabar Dukung Program "Gerakan 1821"

Ketiga. Enkripsi Informasi – Mengenkripsi database adalah cara yang pasti untuk membatasi akses ke informasi hanya untuk mereka yang telah diotorisasi. Selama para peretas tidak memiliki kunci akses, upaya mereka akan sia-sia. (Red)

Tinggalkan Balasan