Demiz Pertimbangkan Kehadirannya Di Debat Akhir

JABARNEWS | BANDUNG – Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar masih mempertimbangkan kehadirannya pada acara debat pilgub Jabar terakhir yang di Gelar di Ballroom Sudirman Jln.Sudirman Bandung pada Jumat (22/6/2018) besok. Hal itu seiring belum adanya jawaban dari pihak KPU Jabar terkait jaminan keamanan.

“Dalam debat pilkada nanti saya minta jaminan keamanan. Dan itu sudah disampaikan surat ke kpu Jabar. Tapi hingga saat ini belum ada jawaban. Artinya tidak ada jaminan Keamanan. Makanya saya akan pertimbangkan apakah saya perlu hadir atau tidak disana,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/6/2018).

Baca Juga:  Tanggapan Wagub Uu Soal Situs Penjualan Online Jual Produk Mirip Logo PKI

Meski Demikian, lanjutnya, pihaknya telah mempersiapkan materi-materi yang akan dipertanyakan pada debat nanti. Terlebih ada 10 sub tema yang akan dibahas.

“Itu ada 10 tema, kita pelajari semua, ada 7 refleksi pertanyaan, kita pelajari saja. Dalam hal ini ada tim yang memberikan masukan-masukan, dari kondisi eksisting yang sekarang ada, dan mau kemana kita. Alhamdulillah dari semua tema tadi, sudah ada dalam visi misi kita dan program prioritas. Baik sumber daya manusia, lingkungan dan lainnya.

Tinggal memperdalam saja,” katanya.

Baca Juga:  Waduh! Kasus Cyberbullying Alami Peningkatan, Psikolog IPK Indonesia Sampaikan Hal Ini

Dalam hal itu pihaknya menghimbau agar semua pihak bisa menjaga kondusifitas saat pelaksanaan debat ketiga nanti. Jangan sampai kericuhan seperti debat kedua terjadi kembali.

“Jangan sampai terjadi kerusuhan dalam debat seperti debat kedua, apalagi sampai ada korban jiwa atau tetesan darah, maka ini ada potensi pilkada jabar ditunda, saya mohon semua pihak bisa kondusif dan tahan emosi, kalau ini sampai terjadi maka ratusan milyar uang masyarakat akan terbuang sia sia,” katanya.

Baca Juga:  Tim Saber Pungli Ingatkan Kades, Jangan Sampai Jadi Tersangka

Menurutnya, kemungkinan kericuhan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi, seiring dengan kondisi politik yang cukup memanas. Seiring dengan buntut dari kericuhan pada debat kedua.

“Silahkan ditanyakan ke kpu, karena yang berdamai ini kan paslon nya, bukan pendukungnya, timsesnya belum berdamai, ditambah lagi ada e-KTP yang diduga palsu, dan PKS diserang pendemo. Suhu politik ini memungkinkan ditundanya pilkada jabar kalau terjadi kerusuhan,” katanya. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat