Akibat Abrasi, Pantai Tirtamaya Terancam Punah

JABARNEWS | INDRAMAYU – Pantai Tirtamaya di Desa/Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu beberapa tahun lalu menawarkan keindahan serta wisata kuliner. Sayangnya kini mulai terancam tutup akibat abrasi.

Dikutip kabar-cirebon.com, abrasi terus menggerus pesisir Pantai Tirtamaya. Selain merusak areal tambak dan pemukiman warga sekitar, abrasi juga mengancam keberadaan sejumlah obyek wisata pantai.

Jarak antara bibir pantai dengan daratan kini sudah makin terlihat. Bahkan kalau diukur hingga ke jalan bisa diukur dengan jengkalan bambu, alias tinggal beberapa meter menuju jalan. Padahal, tiga tahun lalu, jarak bibir pantai dengan daratan masih sangat jauh.

Tak hanya mengancam obyek wisata pantai tersebut, kondisi itu pun mengancam kelangsungan nasib para pedagang kecil yang berjualan di sekitar bibir Pantai Tirtamaya. Mereka adalah istri dari para nelayan maupun warga setempat yang membuka usaha berjualan makanan dan minuman ringan, sewa ban, tempat pemandian dan toilet umum.

Baca Juga:  Payung-‎Sindangwangi Majalengka, Jalur Memesona Untuk Pecinta Gowes

Sebelum abrasi terjadi, 300 pedagang berjualan setiap hari. Kini, jumlah pedagang yang masih bertahan bisa dihitung dengan jari. Bahkan terkesan tak ada sama sekali. Mereka terpaksa gulung tikar akibat minimnya jumlah pengunjung. Tak hanya itu, lapak tempat mereka berjualan juga banyak yang hancur dihantam gelombang pasang secara berantai dan terus menerus.

Ruyati (36) Salah seorang mantan pedagang, mengungkapkan, saat pertama kali membuka lapak makanan dan minuman ringan pada 2004, omsetnya bisa mencapai Rp 400 hingga Rp 500 ribu per hari. Namun kini, omsetnya menurun drastis hingga kurang dari Rp 30 ribu per hari.

Baca Juga:  Tiga Hal Yang Mesti Diperhatikan Sebelum Pensiun Dini

“Yang jelas itu dikarenakan abrasi, pengunjung sepi, dagangan tak laku,” ujar ibu beranak dua ini.

Hal serupa diungkapkan Masdari (38), yang sehari-hari membuka usaha penyewaan ban. Saat usaha penyewaan ban baru dimulainya pada 2005 silam, jumlah ban yang disewa pengunjung mencapai 50 – 70 buah ban per hari. Namun kini, hampir tidak ada satupun ban miliknya yang berhasil disewakan kepada pengunjung.

Baca Juga:  Simak! Ini Peluang Formasi CPNS 2021 bagi Lulusan SMA/SMK

Diapun akhirnya gulung tikar kemudian menjual ban tersebut ke pada orang lain. Para mantan pedagang dan masyarakat Pantai Tirtamaya pun berharap, Pemkab Indramayu jangan tinggal diam dengan kondisi tersebut.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, AR Hakim, membenarkan santernya abrasi yang terjadi di Pantai Tirtamaya Indramayu. Dia menjelaskan, dari 114 kilometer garis Pantai Indramayu, sebanyak 59 kilometer di antaranya yang mengalami abrasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Hakim mengaku terkendala minimnya anggaran. Karena itu, penanganan masalah itu pun hanya dapat dilakukan secara bertahap. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat