JABARNEWS | PURWAKARTA – H Castono yang merupakan salah satu bakal calon legislatif di daerah pemilihan (Dapil) II yang meliputi wilayah Kecamatan Campaka, Kecamatan Cibatu, Kecamatan Babakancikao dan Kecamatan Bungursari. Dirinya tidak merasa takut meskipun ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjabat Camat Bungursari, terjun sebagi kontestan di Pileg 2019 dan satu dapil dengan dirinya.
“Jawab dengan senyum aja, hidup itu harus di bawa enjoy kang. Kalau kita mau sama-sama tegang dan saling serang maka nggak ada kedamaian dalam hidup ini,” ujar H Castono, saat dihubungi, Senin (27/8/2018).
Meskipun begitu, dirinya mengaku, tidak khawatir mesti bersaing dengan mantan atasannya tersebut, di Pileg 2019 mendatang.
“Khawatir itu hanya berlaku untuk orang orang yang tidak percaya diri atas kapasitas dan kapasitas diri sendiri. Kemudian bergerak ketika masuk ke politik itu adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.
Dia menambahkan, menyerang dan diserang itu adalah kerjaan pemain politik. Bahkan melempar batu sembunyi tangan juga bagian strategi pemain politik.
“Jadi bagai saya bawa santai dan enjoy aja. April 2019 masih lama untuk ukuran gerakan politik dengan keadaan seperti ini, apalagi ada pilpres di dalamnya. Jadi injek gas dan rem memerlukan ritme yang pas,” kata mantan Kades Bungursari itu.
Selain itu, tambah dia, biaya poliitk yang dikeluarkan jangan sampai jadi alasan untuk bagaimana mengembalikan dengan cara-cara yang tidak beretika.
“Semua ada waktunya dan setiap waktu ada orangnya,” kata dia.
Terkait ASN yang melanggar tersebut, H Castono mengungkapkan, Semua yang salah dan melanggar siapaun dia harus ditegur pihak penyelenggara pemilu.
“Dan saya pun sama sebagai orang yang mencalonkan jika ada kesalahan dan atau melanggar harus ditegur pihak penyelenggara,” pungkasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
